Minggu, Oktober 5, 2025
  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja
Media Kompas News
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik
  • Login
No Result
View All Result
Media Kompas News
Home Budaya Hukum dan Kriminal

Pelapor DJPL ke KPK Melakukan Investigasi Lapangan, Bekas Tambang Rusak Parah

by Redaksimkn
Desember 17, 2022
in Hukum dan Kriminal
0
Pelapor DJPL ke KPK Melakukan Investigasi Lapangan, Bekas Tambang Rusak Parah
0
SHARES
0
VIEWS

MediaKompasNews.Com,- Kepri – Pelapor Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan DJPL) pascatambang di Pulau Bintan ke KPK melakukan investigasi Lapangan untuk membuktikan bahwa bekas galian tambang memang ditelantarkan oleh pengusaha dan pemerintah setempat. Kegiatan tambang bauksit dan pasir kuarsa di Bintan paling besar terjadi dalam kurun waktu 2010-2016.

Penelantaran lokasi bekas tambang yang rusak parah itu menjadi pertanyaan besar, karena perusahaan telah meletakkan setoran DJPL untuk reklamasi dan rehabilitasi lingkungan pasca tambang. Meskipun ada penarikan dana DJPL oleh perusahaan, faktanya di lapangan lokasi bekas tambang masih tetap rusak parah.

Related posts

Nama Ari Disebut! SPBU di Tegal Diduga Jadi Sarang Mafia Solar Subsidi

Nama Ari Disebut! SPBU di Tegal Diduga Jadi Sarang Mafia Solar Subsidi

Agustus 30, 2025
Razia Lalu Lintas Bongkar Sabu dan Ratusan Ekstasi Tersembunyi di Jok Motor

Razia Lalu Lintas Bongkar Sabu dan Ratusan Ekstasi Tersembunyi di Jok Motor

Agustus 13, 2025

Untuk membuktikan kondisi di lapangan terhadap dugaan penyelewengan dana DJPL pascatambang itu, pelapor dugaan korupsi dana DJPL, Cak Ta’in Komari SS dan Syarial Lubis melakukan investigasi Lapangan pada Sabtu 17 Desember 2022.

Baca Juga :  Sidang Perdana Kasus Matel Hadang Motor Wartawan

“Kami melakukan investigasi Lapangan untuk membuktikan apakah perusahaan tambang telah melakukan reklamasi dan rehabilitasi lingkungan atau belum, karena dana DJPL pascatambang sudah dilakukan penarikan beberapa kali,” kata Cak Ta’in.

Menurut Cak Ta’in, informasi tentang dugaan korupsi dana DJPL pascatambang itu juga perlu didukung fakta -fakta di lapangan guna memperkuat bukti laporan. “Sesuai laporan kami menduga mantan Bupati Bintan, yang kini menjabat Gubernur Kepri, diduga melanggar pasal 2,3,8 dan 9 UU No 31 tahun 1998 Jo UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Unsur pidananya menurut kami sangat memenuhi pasal-pasal tersebut, alat bukti kan juga diperkuat. Untuk itulah kami melakukan investigasi Lapangan,” jelasnya.

Baca Juga :  Sat Narkoba Polres KotabaruTangkap Pengedar Sabu

Syarial Lubis yang dalam laporannya mengkuasakan kepada Pengacara Hambali Hutasuhut SH menambahkan bahwa apa yang dilaporkan ke KPK, Bareskrim dan Kejaksaan Agung itu tidak main-main. “Laporan itu sangat serius, untuk membuktikan nya kami siap bekerja sama dan koordinasi dengan semua aparat penegak hukum. Salah satunya mencari bukti tambahan yan cukup untuk sebuah proses hukum,” terang Lubis.

Dari hasil pemantauan di lapangan terhadap lokasi lahan bekas tambang bauksit milik PT. Bintan Cahaya Terang di Sei Enam Bintan memperlihatkan kondisi yang rusak parah. Tanah yang gundul dan kolam yang mengangah. Tidak ada tanda-tanda dilakukan reklamasi ataupun reboisasi di bekas tambang tersebut.

Pemandangan yang sama juga terjadi di bekas tambang seputar Wacopek Dompak. Parahnya, ditemukan reklamasi dan reboisasi pura-pura. Di mana lokasi bekas tambang jika dilihat dari sisi jalan nampak sejajar bahkan lebih tinggi, begitu juga dengan reboisasi yang menampakkan pepohonan tersusun rapi tiga empat baris. Faktanya di belakang itu, setelah ditelusuri, ditemukan tanah curam dan kolam yang dalam bekas tambang.

Baca Juga :  Tipu Puluhan Wanita Lewat Aplikasi Kencan, Ciko Diringkus Polsek Panongan Polresta Tangerang

Lokasi yang juga sempat disamperin tim investigasi pelapor dugaan korupsi yakni bekas tambang di seputar Tembeling Kec. Teluk Bintan oleh PT. Gunung Sion dan PT. Gunung Bintang Abadi.

Pulau Telang, Sei Enam, bahkan hampir tenggelam. Kerusakan sangat parah nampak di lokasi bekas tambang dan seolah tidak ada kepedulian perusahaan penambang sama sekali. “Jika tidak ada tindakan serius dari aparat penegak hukum, pulau itu bisa hilang. Hanyut ke dasar lautan.” tegas Cak Ta’in. (TIM)

Previous Post

Pemkab Batu Bara Serahkan Bantuan Benih Sayuran Untuk Ketahan Pangan

Next Post

Jum’at Berbagi Ala Bupati Nina Agustina

Next Post
Jum’at Berbagi Ala Bupati Nina Agustina

Jum’at Berbagi Ala Bupati Nina Agustina

POPULAR NEWS

  • Banyak Kejanggalan Saat Rekonstruksi,Ini Tanggapan Keluarga Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkas Kasus Percobaan Pembunuhan YKR Di Tolak Jaksa 4 Kali, Penyidik Lakukan Rekonstruksi Ulang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Markus Dodo Mengaku Kepala Suku Kekoro Nadida Memalsukan Dokumen Demi Merampas Tanah Milik Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kereen!!! SMAN 2 Bantul, Akan Gelar Panen Karya Projek#3 P5 di Sepanjang Jl. Maliboro.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made, S.IP., M.S.I Maju Sebagai Caleg DPR-RI dari Partai PAN Dapil SULTRA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PAKAIAN ADAT MBAY – OLEH NENEK M.YUSUP

Media Kompas News

© 2023 Mediakompasnews.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik

© 2023 Mediakompasnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In