Mediakompasnews.Com – Banyuwangi Jawa Timur – BPJS Kesehatan telah menyediakan layanan Skrining Riwayat Kesehatan (SRK), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkaya lanskap dan mindset kesehatan masyarakat Indonesia yang selama ini cenderung kuratif menjadi lebih kepada promotif dan preventif. Program ini menyediakan layanan skrining preventif primer yang bisa diakses peserta JKN secara mandiri, sehingga peserta JKN dapat mendeteksi lebih awal potensi risiko penyakit kronis hanya dengan mengisi riwayat kesehatan pada laman resmi BPJS Kesehatan atau melalui Aplikasi Mobile JKN pada gawai masing-masing peserta JKN. Langkah ini dipandang sebagai sebuah inovasi dalam pendekatan pencegahan penyakit dan tata laksananya di Indonesia.
Dalam keterangannya Humas BPJS Kesehatan Banyuwangi, Farensi menekankan bahwa program ini merupakan investasi strategis dalam tata laksana pelayanan kesehatan jangka panjang masyarakat Indonesia. “Sebelumnya, layanan kesehatan kebanyakan berupa tindakan reaktif-kuratif, begitu muncul gejala penyakit kemudian diobati. Dengan SRK yang merupakan pendekatan preventif, peserta JKN dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis. Di samping itu, BPJS Kesehatan tentu mengampanyekan gaya hidup sehat sebagai langkah promotif,” ujarnya Rabu 22/10/2025 Banyuwangi
Program skrining berfokus pada deteksi dini risiko penyakit kronis yang menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas di Indonesia, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Skrining dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Mobile JKN atau portal daring di laman resmi BPJS Kesehatan. Peserta akan diminta untuk mengisi kuesioner mengenai riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta pola konsumsi makanan. Hasil skrining akan dievaluasi oleh tenaga medis, dan peserta akan menerima rekomendasi tindak lanjut yang sesuai, yang mungkin meliputi perubahan gaya hidup, pemeriksaan lebih lanjut, atau pengobatan.
Fasilitas kesehatan primer mitra BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia turut mendukung guna memastikan ketersediaan dan aksesibilitas layanan skrining. Peserta JKN yang belum mengikuti skrining akan menerima notifikasi pengingat saat mereka mengakses layanan kesehatan.
“Kami mengajak seluruh peserta JKN untuk aktif melakukan skrining kesehatan mandiri melalui layanan SRK ini, peserta JKN dapat mendeteksi risiko kesehatan diri sendiri sehingga kendali dan tata kelolanya dapat dilakukan sejak dini, harapannya tercipta Indonesia yang lebih sehat dan bersama-sama saling menjaga produktivitas,” papar Farensi
Dunia kesehatan di Indonesia selayaknya menyambut baik inovasi ini sebagai langkah maju yang signifikan. Layanan SRK diharapkan dapat mengurangi angka penyakit kronis di Indonesia terutama di usia produktif, menurunkan biaya perawatan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
“Bersama-sama dengan Pemerintah, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas, berkelanjutan, berkeadilan, dan inklusif. Semua untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tandas Farensi
BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan nasional di Indonesia. Dengan lebih dari 250 juta peserta, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menyediakan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Supriyanto)