Mediakompasnews.Com – Bantul DIY – Adanya aktifitas tambang tanah urug (galian C) di bawah lereng Komplek Makam Raja Kraton Yogyakarta yang terletak di Padukuhan Karangkulon Kelurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul DIY menjadi sorotan publik di wilayah Bantul dan sekitarnya, pasalnya aktifitas tambang galian C tersebut dikhawatirkan warga bisa mengancam kelestarian Makan Raja yang sudah menjadi salah satu cagar budaya Kraton Yogyakarta. PY (60) salah satu warga Wukirsari Imogiri saat diwawancarai awak media menyebut jika dirinya menyayangkan adanya aktifitas tambang galian C di lereng bawah makam raja tersebut.
“Saya pribadi sebagai warga Wukirsari sangat menyayangkan adanya aktifitas tambang tanah urug tersebut, saya yakin selain kerusakan ekosistem dan lingkungan ke depan juga bisa mengancam keberadaan makam raja, karena memang lokasi tambang di lereng bawah makam,” ujar PY saat ditemui awak media dirumahnya pada Sabtu Tanggal 20 April 2024 sekira Pukul 14.00 WIB.
Lebih lanjut PY berharap ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum ataupun dinas yang berwenang dengan adanya tambang tanah urug tersebut, karena sesuai kabar yang beredar dimasyarakat, tambang tersebut juga belum jelas perizinannya.
“Harusnya APH atau dinas terkait yang punya wewenang segera menindak tegas, kan sudah viral, dan saya membaca di salah satu berita online jika tambang tersebut belum jelas perizinannya,” harapnya.
Sehari sebelumnya, awak media telah mendatangi lokasi tambang di lereng bawah sebelah utara makam raja tersebut dan terpantau di lokasi sebuah alat berat jenis begho sedang mengeruk tanah dan di muat ke dump truk. Awak media bertanya pada salah satu warga didekat lokasi,
dan saat menanyakan siapa pengelola tambang tersebut, warga menjawab tidak tahu karena disitu dirinya hanya main. Tunggu investigasi lanjut media Kompasnews.com yang akan mengkonfirmasi Dinas terkait serta APH terkait aktifitas tambang galian C di lereng bawah Makam Raja Imogiri yang sudah jadi perbincangan luas warga masyarakat Bantul. (Red)