Mediakompasnews.com – Sumenep – Purnawirawan TNI Husain Satriawan atau yang lebih akrab disapa Abah Husain selaku Ketua Takmir Mesjid Jamik Sumenep Madura Jawa Timur, diterpa isu miring terkait gadai Mobil rental di Sumenep. Isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya disebarkan lewat akun tik tok @restuchann pada 10 November 2022.
Sosok Sesepuh yang juga Takmir Mesjid ini memang kerap menjadi perbincangan khalayak ramai. Masih teringat dalam memori masyarakat Sumenep bagaimana Abah Husain dengan berani membubarkan acara Road Race di sebelah timur Mesjid tepatnya didepan pendopo yang pada saat itu dihadiri Forkopimda dikarenakan hampir memasuki waktu adzan dhuhur.
Bukan saja itu, Abah Husain juga turun langsung dalam aksi protes terhadap tindakan oknum Kepolisian Polres Sumenep yang dengan membabi buta menembaki seseorang hingga tewas yang belakangan diketahui adalah ODGJ.
Setelah beberapa kejadian tersebut, kini Takmir Mesjid yang pernah menjabat Danramil di Timur-Timor ini diterpa isu Gadai Mobil. Dalam penelusuran awak media, kabar miring yang menyebutkan Gadai yang disponsori oleh Abah Husain banyak menarik perhatian Publik, terutama dikalangan elite aktivis dan berbagai media yang ada di group Whats App Sumenep.
Media ini lagi-lagi mencari tau dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang kebenaran penyebab apa yang menjadi kebisingan isu dalam adengan tik tok, sehingga Abah Husain harus terlibat dalam suasana yang kurang elok sebagai pemuka agama dan takmir Mesjid.
Dari hasil penelusuran awak media, permasalahan berawal ketika FR mendatangi ED yang tidak lain masih famili Abah Husain untuk menawarkan mobil Toyota Innova yang berencana akan dijual, FR menunjukkan kelengkapan surat kendaraan termasuk BPKB kepada ED.
“Jadi penjelasan si FR mobil itu bukan mobil rental,’’ kata ED ketika diwawancarai awak media. Minggu, 13/11/2022.
Dengan penjelasan FB dan bukti yang ditunjukkan, maka, sembari menyiapkan dana yang disepakati, ED memberikan uang tanda jadi kepada FR dengan kesepakatan mobil Toyota Innova ditinggalkan dikediaman ED sementara BPKB dibawa oleh FB.
Tidak berselang lama, pada tanggal 10 November 2022, kediaman ED didatangi orang tidak dikenal dengan membawa BPKB dan mengaku sebagai pemilik mobil.
Pada saat bersamaan, Abah Husain, yang juga adalah Veteran, seusai mengikuti upacara hari Pahlawan bermaksud menuju ke rumah Kepala Desa Paberasan hendak mengurus sertifikat tanahnya yang di Paberasan karena ada program Prona atau PTSL.
Tanpa disengaja setelah sampai di desa Paberasan, diperjalanan bertemu dengan ED yang masih ada hubungan famili dengan Abah Husien. ED menceritakan masalahnya bahwa dirinya didatangi oleh sekumpulan orang yang tidak jelas. Inilah yang membuat Abah Husain mampir dan tanpa mengetahui lebih dalam titik permasalahan mereka.
Yang awalnya di rumah ED di luar pagar hanya ada beberapa orang saja, tiba-tiba berdatangan orang-orang tersebut sambil marah-marah dan menunjukkan sebuah BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) Kepada ED.
Sementara Aba Husain yang benar-benar tidak tahu duduk persoalan dan apa yang diperdebatkan, berusaha menenangkan suasana dengan bahasanya.
“Adik-Adik sudah tidak usah ribut dan marah-marah, kalau ada masalah kita duduk bersama dan mari kita selesaikan secara kekeluargaan apa yang menjadi permasalahan, kalau tidak bisa secara kekeluargaan ya sudah laporkan saja ke Aparat penegak hukum (APH) biar clear dan menemukan solusi mengenai permasalahan ini,’’ Kata Abah menirukan perkataannya sewaktu permasalahan itu terjadi.
Diberi masukan dingin dan solusi yang baik, bukannya menghargai orang tua, pemilik rental yang belakangan diketahui berinisial IR semakin menjadi-jadi dengan menuding muka Abah dengan bahasa yang kurang elok kepada beliau.
Awak media mencoba meminta tanggapan dari praktisi hukum via telepon seluler, Sahala Panjaitan S.H., M.H., mengatakan permasalahan yang sedang menjadi trending topik yang melibatkan pemuka agama sekelas Takmir Mesjid di Sumenep ini. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak berlaku bijak dalam bersosial media.
“Terlepas apa yang diviralkan itu benar atau tidak, masyarakat harus tahu bahwa menyebarluasakan sesuatu yang menyebabkan nama baik seseorang tercemar saja dapat diacam pidana,” kata Sahala.
Oleh karenanya, lanjut Sahala, bila opini miring yang merugikan nama baik Takmir Masjid disebarkan dunia media ini usai media, maka pihak yang merasa dirugikan dapat langsung melaporkan akun pengupload dan pihak yang menyebarkan ke pihak yang berwajib.
Setelah usai komonikasi dengan sahala Media ini bertemu dengan salah satu penggiat anti Korupsi H. Bahar Cahaya, namanya, ia adalah Pimpinan yang berdiri dibawah naungan lembaga jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) di sebuah kedai kopi Prihal Caffe yang beralamat di jalan dipenohoro Bangselok Sumenep.
Bahar mengatakan bahwa dirinya beberapa hari yang lalu sempat komonikasi langsung dengan Abah Husain setelah kejadian Viral rental mobil, “saya heran orang sebaik dan sebijak beliau kok masih ada orang yang berani memfitnahnya” ujar Bahar
“Jadi intinya terkait hal tersebut, lanjut Bahar, saya merasa prihatin, semoga abah Husain memafkan orang yang membuat risih pada dirinya, dan tidak membawa masalah tersebut ke ranah hukum, atas kejadian yang menimpa Aba Husain.” imbuhnya
(Hairul)