Media Kompas News.Com – Sumbar – Warga Kec.Dua Koto,Kab.Pasaman,Sumatera Barat(Sumbar) sangat menyesalkan sikap oknum penambang emas yang acapkali pelintas membawa alat berat(exavator) dengan menggunakan truk trado.
Akibat itu,dikhawatirkan jalan hotmix yang merupakan jalan kelas 3 yang daya tahannya hanya 8 ton, dilintasi truk trado yang membawa exavator diperhitungkan lebih kurang15 tons tentu jalan tersebut akan segera hancur.
Menurut keterangan para warga Kampung Koto Baru dan Silang Empat, trado itu masuk Jumat malam (04/08/2023) melalui jalan Silang Empat lalu ke Kampung Mangkumang Datar dan melintasi Kampung Koto Baru terus ke Kampung Lanai untuk menyusul alat berat yang selama ini diduga dipergunakan untuk menggali emas di daerah Batang Kundur. Hari Minggu(6/8/2023) pagi truk trado yang mengangkut alat berat itu keluar.
Disinyalir karena akhir akhir ini banyak pemberitaan media yang menyoroti kegiatan tambang ilegal tersebut, maka oknum pengusaha tambang itu mengeluarkan alat exavator(beko) nya dari daerah pedalaman dengan menggunakan truk trado.
Bila nanti suasananya telah aman, maka oknum pengusaha tambang emas itu akan kembali memasukkan alat beratnya ketempat semula.
Untuk mengatasi agar jalan kabupaten itu tidak cepat rusak dan bisa bertahan lama, warga setempat yang tidak mau ditulis namanya meminta kepada Forkopimcam yang terdiri dari Camat, Dan Ramil dan Kapolsek untuk mencegah dan melarang truk trado bermuatan alat berat melintasi jalan tersebut.
“Kita tidak keberatan mereka melakukan aktivitas untuk menggali tanah mencari emas. Yang kita sesalkan mereka membawa alat berat dengan menggunakan truk trado yang berdampak dapat menghancurkan jalan,”katanya.
Walaupun Pak Bupati kita H.Benny Utama sangat peduli untuk membangun jalan didaerah ini, tapi kalau baru dibangun sudah rusak akibat dilintasi truk tarado dari mana lagi anggaran untuk memperbaikinya, kata masyarakat.
Pembuat berita : Abdi Novirta
Editor: Eddi Gultom