Senin, September 15, 2025
  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja
Media Kompas News
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik
  • Login
No Result
View All Result
Media Kompas News
Home Berita Utama

Iis Wahyudi Angkat Suara Terkait Isu Dirinya Menjual Sapi Bantuan Program UPPO

by Admin2
Juni 20, 2023
in Berita Utama, Ekonomi dan Bisnis, Lampung Selatan
0
Iis Wahyudi Angkat Suara Terkait Isu Dirinya Menjual Sapi Bantuan Program UPPO
0
SHARES
9
VIEWS

Mediakompasnews.com – Lampung Selatan – Iis Wahyudi Ketua Kelompok Tani dari Desa Bakti Rasa, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan selaku penerima bantuan hibah Program UPPO dari Kementerian Pertanian heboh dengan isu menjual sapi bantuan tersebut, yang kini ramai diperbincangkan.

Betapa tidak, menurut isu yang berkembang bahwa sapi bantuan program UPPO dijual sebanyak 3 ekor dari jumlah total 8 ekor. Sementara dalam kandang tetap ada sembilan ekor. 5 ekornya adalah milik warga setempat yang dipelihara. Sehingga jumlah tetap utuh.

Related posts

Pipa Bocor di Neglasari, Direksi Perumda TB Turun Tangan Gercep!

Pipa Bocor di Neglasari, Direksi Perumda TB Turun Tangan Gercep!

September 10, 2025
IMIPAS Tanam 6.300 Pohon Kelapa di Banten, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

IMIPAS Tanam 6.300 Pohon Kelapa di Banten, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

September 10, 2025

Bahkan, bendahara kelompok tersebut pun diisukan menerima satu ekor sapi dan dipelihara oleh warga setempat, dengan sistem bagi hasil anaknya.

Ketua Kelompok Ternak Iis Wahyudi penerima bantuan Program UPPO dari Kementerian Pertanian saat dikonfirmasi oleh para awak media menjelaskan bahwa Kelompoknya dari Dusun Sindangsari Desa Bakti Rasa pada tahun 2021 akhir menerima Bantuan Program UPPO dari Kementerian Pertanian melalui jalur aspirasi perwakilan rakyat.

Bantuan tersebut senilai Rp.200.000.000 berupa :

1. Rumah Kompos dan Bak Fermentasi
2. Kandang Komunal
3. Ternak Sapi
4. UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik)
5. Kendaraan Roda 3 (Bentor)

Baca Juga :  Sekertaris DPC AWPI Jakarta Timur Beserta Wapemred MKN Bersilaturahmi ke Ketua DPD AWPI Jabar

Terkait isu yang berkembang dan menuduh dirinya telah menggelapkan serta menjual, dirinya pun tersenyum dan membantahnya. Sebab menurutnya, jika menggelapkan tentu barangnya hilang. Sementara ini ada dan lengkap. Sedangkan sapi yang dijual adalah sapi yang mandul sebanyak 2 ekor, benar dijual. Namun Kembali dibelikan sapi betina yang produktif untuk menambah populasi.

“Kalau dituduh menggelapkan, itu hoaxs. Sedangkan kalau menjual saya katakan benar. Tetapi kami jual karena sapinya majer (mandul) dan kita belikan kembali sapi betina yang bagus untuk beranak. Sehingga bisa berkembang biak. Jadi jumlah total sapi tetap ada 8 ekor dan satu sudah beranak. Maka jumlahnya 9 ekor selama 2 tahun memelihara, ” terang Iis Wahyudi saat di konfirmasi di Kediamannya, Selasa (20/6/2023).

Menurutnya, tidak mungkin dirinya sembarangan menjual tampa sebab dan sudah berkoordinasi dengan salah satu dewan dari dapil Sragi. Karena melalui aspirasi dari dewan tersebut, kelompoknya mendapatkan bantuan.

“Ini hanya miskomunikasi dengan anggota kelompok. Karena jumlah kelompok saya ada 20 orang. Namun anggota rata-rata sudah sepuh. Dan mereka hanya sebatas menduga-duga. Bisa kita cek dan buktikan, bahwa bantuan UPPO tersebut kami belikan 7 ekor sapi betina dan 1 ekor jantan,” lanjutnya.

Iapun lebih detail menjelaskan, tujuan kita memelihara sapi adalah untuk menambah populasinya atau beranak. Sementara sudah dua tahun kita pelihara dengan baik, namun tak kunjung hamil. Dan divonis oleh mantri hewan mengalami majer (mandul) karena terdapat lemak yang berlebihan. Hal tersebut dibuktikan ketika disembelih oleh yang membelinya. Maka dijual untuk diganti dengan bibit yang bagus.

Baca Juga :  Kasiter Korem 064/MY Pimpin Upacara Bendera Hari Senin

“Sementara uang dari penjualan 2 ekor sapi yang majer (mandul) kita belikan lagi sapi betina yang bagus. Sapinya ada di kandang. Bisa kita cek. Ya, itulah alasannya kita jual. Karena untuk apa kita memelihara sapi mandul. Sementara tenaga mengambil pakannya cukup menguras energi. Kalau kita tidak bisa, terpaksa kita beli rumput per satu karung Rp.30 ribu kali 8 ekor = 240 ribu perhari,” tuturnya.

Pengorbanan tenaga kita, jika memelihara sapi tidak kita hitung. Tetapi karena ini, kita mendapatkan amanah terpaksa kita jaga dan rawat. Agar sesuai tujuan pemerintah yakni, untuk ketahanan pangan dan mengembalikan struktur tanah yang sudah rusak dengan pupuk kompos organik,” imbuhnya.

Masih dikatakan Iis Wahyudi terkait isu bendahara memelihara, itu betul. Sapinya dipelihara oleh mang Acim. Karena Mang Acim dulu pekerja dikandang. Setelah menikah, dirinya berhenti dan memohon untuk memelihara supaya ada aktivitas. Maka ia memohon kepada bendahara. Itu tetap sapi kelompok dengan perjanjian satu kali anakan dikembalikan ke kelompok untuk dipelihara segara bergilir kepada anggota,” ungkapnya.

Baca Juga :  Komitmen Polres Batu Bara Bersihkan Segala Bentuk Judi

Sedangkan, titipan dari Ibu Fat itu murni bisnis penggemukan. Yakni, Ibu Fat mempunyai modal dan kita belikan sapi jantan 2 ekor untuk digemukkan. Dan ketika sudah besar, nanti kita jual. Itu diluar sapi kelompok. Maka kalau kita hitung ada jantan 3 dalam kandang. 1 milik kelompok 2 jantan punya relasi bisnis. Dan 6 ekor sapi betina milik kelompok. Maka jumlahnya ada 9 ekor.

“Artinya kalau punya kelompok tetap ada 8 ekor dan satu anakannya. Ini hanya miskomunikasi terhadap anggota. Saya maklum anggota ada 20 dengan usia sepuh. Sementara untuk merawat sudah tidak sanggup dan ditawarkan kepada yang muda, tidak berminat. Maka kita bersama bendahara yang aktif mengurusnya. Namun jika kita lagi ada kesibukan, kita menggunakan tenaga orang untuk menjaga dan merawatnya. Dengan imbalan kita upah,” paparnya.

“Sekali lagi saya terangkan kepada teman-teman bahwa, sapi kita jual sebanyak 2 ekor karena majer (mandul) dan uangnya kita belikan kembali sapi betina yang produktif dan bagus. Karena sesuai tujuan kita rawat agar menambah populasi atau beranak. Jelas ‘ya. Alasan kenapa kita jual,” Pungkasnya.

Penulis : Alfian/Nasuki

Previous Post

Menyambut HUT Bhayangkara ke 77, Polsek Panti,Polres Pasaman Selenggarakan Bhakti Sosial Kesehatan Dan Bakti Religi

Next Post

Kasad Pimpin Sertijab Koorsahli Kasad, Kapuskesad dan Danpussenarhanud

Next Post
Kasad Pimpin Sertijab Koorsahli Kasad, Kapuskesad dan Danpussenarhanud

Kasad Pimpin Sertijab Koorsahli Kasad, Kapuskesad dan Danpussenarhanud

POPULAR NEWS

  • Banyak Kejanggalan Saat Rekonstruksi,Ini Tanggapan Keluarga Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkas Kasus Percobaan Pembunuhan YKR Di Tolak Jaksa 4 Kali, Penyidik Lakukan Rekonstruksi Ulang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Markus Dodo Mengaku Kepala Suku Kekoro Nadida Memalsukan Dokumen Demi Merampas Tanah Milik Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kereen!!! SMAN 2 Bantul, Akan Gelar Panen Karya Projek#3 P5 di Sepanjang Jl. Maliboro.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made, S.IP., M.S.I Maju Sebagai Caleg DPR-RI dari Partai PAN Dapil SULTRA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PAKAIAN ADAT MBAY – OLEH NENEK M.YUSUP

Media Kompas News

© 2023 Mediakompasnews.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik

© 2023 Mediakompasnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In