Mediakompasnews.Com – Sukabumi- Ketua Forum Jurnalis Independen Sukabumi, Hary Akbar. menyampaikan Sistem seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 masih banyak celah. Ya diskriminatif, ambigu, bahkan penuh kecurangan. Sistem ini cuma bikin sibuk rebutan kursi, dan melupakan masalah utama dalam pendidikan.
Seperti yang terjadi di tingkat SMP Kota Sukabumi yang dimana adanya dugaan pungli dan titipan.
“Saya sudah ada data mengenai sekolah menengah pertama yang diduga melakukan praktek pungli dan saya akan bawa ranah ini ke Dinas terkait dan saya akan publikasikan” Ucap Hary Ketua FJIS
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menggaungkan program “Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Tujuannya, adalah untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, daerah tempat tinggal, atau kondisi lainnya, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Kendati demikian, “Kita menilai bahwa program tersebut cuma sebatas omon-omon alias retorika saja”
Lanjut Hary” Sistem SPMB 2025 masih diskriminatif dan belum sepenuhnya memenuhi prinsip perlindungan ‘hak semua anak’ atas pendidikan,” Tuturnya
Kenapa harus semua anak? Jelas ini adalah hak dasar setiap warga negara dan dijamin pula oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1,” sambungnya. (Red)