MediaKompasnews.com,- Bekasi, Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa ( STIJNAS ) menyelenggarakan Kuliah Umum yang dihadiri oleh Dr. Joko Kristiyanto, S.Sos., M.Psi., Ph.D Praktisi, Akademisi, Tenaga Ahli Bidang Psikologi dan Sumber Daya Manusia, pada Sabtu, (24/09/22) bertempat di Jalan Ratna, Bekasi Aula PABU.
Di hadiri pula oleh Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa, DR. (HC) H. Qodiran, S.Pd.I., M.Si., CH., Cht., M.TJ, Waliamanat DR.(HC) Sastra Suganda, S.tk.Kwi., M.TJ, Iwan Wahyudi, S.Sos., M.Si selaku Moderator.
Adapun perserta Kuliah Umum yang hadir dari Kota Bekasi, Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Karawang, Purwakarta, Kabupaten Ciamis, perwakilan dari Tabanan Bali.
Kuliah Umum STIJNAS di pandu oleh Asep Mahfud Junaedi yang tampil enerjik, dengan bertema ” Menjadi Manusia Terpilih Dalam Keterbatasan dan Keberbatasan”.
Dalam paparannya, Dr. Joko Kristiyanto menjelaskan bahwa jika kita mendefinisikan sesuatu berdasarkan ukuran bukan dengan persepsi. Joko mengambil sebuah tema dalam Kuliah Umum “Menjadi Manusia Terpilih Dalam Keterbatasan dan Keberbatasan” itulah kita.
Jelasnya, saya mengenyam pendidikan sampai hari ini belum ada yang selesai karena cita-cita saya adalah kuliah, belajar itu menyenangkan. Pada saat dalam kandungan, ibu saya dikondisikan oleh ayah saya bagaimana anak yang dalam kandungan menjadi sebuah percobaan, ucapnya.
Joko, dijadikan sebuah observasi oleh ayahnya dari kecil merangkak dengan cara memberikan buku-buku yang tebal diciumkan buku tersebut, hingga joko hapal dengan aroma buku itu. Dari usia tiga tahun, Joko selalu disodorkan buku-buku tebal oleh ayahnya, Pendidikan yang didapatkan joko semua dari Patikan.
Joko memiliki ayah seorang intelejen beragama katolik, psikolog, tokoh katolik saya pun baru tahu bahwa ayah saya Kolonel ( Intelejen ) ketika sudah meninggal, ceritanya.
Tambah Iwan, kurikulum narasumber sangat panjang luar biasa. Joko dilahirkan di Sukabumi, 11 Januari 1974, memiliki istri bernama Sri Ayu Permata Ningsih, memiliki empat putra putri.
Joko pernah bekerja sebagai konsultan psikologi, Dosen psikologi dari beberapa universitas pulau Jawa dan Sulawesi utara, sebagai Duta Perlindungan Anak UNICEF, Mitra Kerja BNPT, Kementrian Pertahanan, Sosial, Kesehatan, PMK, PPPA, BASARNAS, MABESPOLRI, BNN.
Adapun riwayat pendidikan Joko, SD – SMA Negeri di Sukabumi, Sarjana Jurnalis DR. Moestopo Beragama Jakarta, Arsitektur UI Depok, Sarjana di Universitas Terbuka, S2 Psikologi di Bandung, S2 Psikologi di rotterdam Belanda, S3 Prosensik Klinikal Psikologi rotterdam Belanda, Psikologi di Newzelan dan banyak sertifikasi lainnya, tutupnya.
Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa, DR. H. Qodiran, S.Pd.I., M.Si., M.TJ
mengatakan bahwa penyelengaraan Kuliah Umum ini merupakan bentuk syukur dan bagian dari pada PABU Indonesia yang sebagai cakrawala masa depan begitu juga STIJNAS. Tujuh tahun yang lalu kami menyampaikan salam kebangsaan, saat itu civitasnya masih sedikit “INDONESIA BERSATU UNTUK MAJU”. Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa dilahirkan oleh PABU Indonesia jadikan semangat kedepan. Setelah dengar paparan Narasumber ( Joko ) kita akan wujudkan karya-karya dimasa yang akan datang. Dalam Al Quran ( Al Hayyu dan Al Qoyyum ) menciptakan sebuah kehidupan persatuan yang abadi yang tidak ada putusnya sampai ke generasi kita. Semoga program-pragram STIJNAS bermanfaat bagi bangsa dan negara, ujar H. Qodiran
Harapan Rektor, silaturahim ini terus berlanjut karena tali silaturahinlm sudah dibuka maka akan bersama untuk selama-lamanya, niat H. Qodiran. STIJNAS merupakan produk dari PABU Indonesia dan rencana kedepan kita ajak DKI Jakarta minimal 200 orang tercapai, kita didik sehingga menjadi komunitas atau lembaga yang memiliki program yang jelas. Bukan hanya DKI Jakarta tapi ini gambarannya sudah lintas kota, ada dari Jawa Barat Selatan, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, tutupnya
Tambahnya, dihadiri perwakilan dari 5 Kota, dari Jakarta Pusat sampai dengan Jakarta Utara, serta ILUNI angkatan pertama dan angkatan ke 2 STIJNAS. Waliamanah Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa, DR.(HC) Sastra Suganda, S.tk.Kwi., M.TJ berharap besar kepada Joko Krisdiyanto agar bisa menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa.
Sastra mengatakan potensi Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa sampai dengan 2020 – 2045 tidak lepas dari perjalanan panjang, pada tanggal 28 Februari 2018 Sastra mendapati anugerah gelar Doktor Kehormatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ( STIK ) – PTIK ( Lembaga Pendidikan Akademik Polri ), tugas di MABESPOLRI dari 2011 – 2018 di interpol mengabdi. Sastra berkeinginan dan berdoa bagaimana sahabat-sahabat dan pimpinan bisa mendapatkan gelar Doktor, ucapnya.
Pada tahun 2019 memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Jurnalis waktu itu kita sebut “Kampus Khusus Profesi Wartawan Persatuan Wartawan Cepat Pelacak Kasus” yang melulus 4 Doktor saat itu, DR. H. Qodiran, DR. Asrul Alamsyah, DR. Dadang Budiman, DR. Dicky. Dari pemikiran para Doktor Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa di lahirkan, ucap Sastra.
Alasan penting kenapa harus kuliah, sastra menjelaskan bahwa melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi adalah mimpi bagi semua orang dan membangun ekonomi juga sebuah impian, menjaga kesehatan pun hak bagi semua orang, namun membangun intelektual dan moralitas adalah membagun manusia yang seutuhnya sangat dibutuhkan keberanian, ujar Sastra.
Pendidikan adalah solusi utama mengutip dari Prof. Syech Abdusalam Panji Gumilang. Kami sebagai pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa yaitu PABU Indonesia, Yayasan Al Hidayah dan PT. Media Doeta Indonesia membangun institusi pendidikan ( STIJNAS ).
Mengapa kita harus kuliah ? Pertama menjadikan kita agar menjadi lebih unggul, pertumbuhan intelektual akan banyak berhubungan dengan interaksi para ilmuan dan para praktisi. STIJNAS memiliki empat prodi :
1. Hukum Jurnalis
2. Ekonomi Pancasila
3. Hukum Islam Assunah
4. Pendidikan Jurnalis
Kunci peradaban dunia adalah pendidikan yang berkualitas, kuliah sangat penting untuk pribadi yang unggul didunia kerja, ujarnya.
Harapan di tahun 2045 Sekolah Tinggi Ilmu Jurnalis Nakula Sadewa tersebar diseluruh tanah air Indonesia, yaitu desa ada 74.493 Kelurahan 8.488 Kecamatan 7.094 Jumlah Kota 98 dan Kabupaten 416.
Beberapa perguruan tinggi di indonesia sebagai bahan perbandingan pertama Universitas Indonesia peringkat 534 dunia, bagaimana dengan STIJNAS? Ucap sastra. Sukses tidaknya Nakula Sadewa ditentukan oleh kita, diberi waktu 3 tahun. Kampus terbaik dunia itu dengan Riset, bagaimana STIJNAS bisa berkelas dunia, pungkasnya.
( Alex | Nuriman)