Mediakompasnews.Com – Banyuwangi – Di tengah derasnya arus modernisasi, budaya Nusantara terus menghadapi tantangan untuk tetap lestari. Namun, di Banyuwangi, semangat pelestarian budaya masih berkobar kuat.Teguh Eko Rahadi, SAB, Ketua Generasi Trah Parbu Tawangalun Ing Kedaton MACANPUTIH (GENTA), memimpin gerakan aktif dalam menjaga warisan leluhur, khususnya melalui Pencak Sumping, seni bela diri tradisional yang sarat filosofi.
Ketua Genta Banyuwangi Teguh Eko Rahadi SAB menuturkan,”
Pencak Sumping bukan hanya tentang gerakan dan keindahan seni bela diri, tetapi juga tentang identitas dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Seni ini mencerminkan keberanian, ketahanan, kehormatan, serta disiplin, nilai-nilai yang menjadi inti dari budaya Banyuwangi dan Nusantara secara lebih luas,” tutur nya, Jumat 06 Juni 2025 Mondoluko Tamansuruh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi
Dalam Pagelaran Pencak Sumping yang berlangsung di Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Teguh Eko Rahadi bersama GENTA berperan aktif tidak hanya dalam demonstrasi seni bela diri, tetapi juga dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi ini agar tetap hidup
Sebagai organisasi yang berakar dalam sejarah dan budaya Banyuwangi, GENTA hadir sebagai penggerak utama dalam melestarikan dan menghidupkan kembali warisan leluhur. Teguh Eko Rahadi menegaskan,” Bahwa pelestarian budaya bukan sekadar nostalgia, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun karakter bangsa. Dengan mendukung inisiatif menjadikan Tamansuruh sebagai “Desa Pendekar”, GENTA berupaya menjadikan budaya bela diri ini sebagai identitas lokal yang tetap relevan di era modern,” ujar nya
Selain itu, partisipasi GENTA dalam kegiatan budaya seperti Pagelaran Pencak Sumping tidak hanya mempererat hubungan komunitas, tetapi juga membuka ruang bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai akar budaya mereka. Interaksi langsung antara para pendekar, budayawan, dan masyarakat menjadi bentuk sinergi yang memperkuat kebersamaan dalam menjaga nilai-nilai tradisional.
Di bawah kepemimpinan Teguh Eko Rahadi, SAB, GENTA terus mengukuhkan komitmennya dalam menjaga kelangsungan budaya Nusantara. Dengan berbagai kegiatan yang digelar, organisasi ini tidak hanya mempertahankan sejarah, tetapi juga membawa warisan leluhur ke masa depan, memastikan bahwa nilai-nilai luhur tetap hidup dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.
Menutup wawancara Teguh Eko Rahadi SAB berpesan,”Pagelaran Pencak Sumping di Banyuwangi bukan sekadar pertunjukan, tetapi sebuah pernyataan bahwa budaya adalah jiwa bangsa yang harus terus dijaga dan diwariskan. Dengan semangat yang tak pernah padam, GENTA terus bergerak, memastikan bahwa Indonesia yang berbudaya, bermartabat, dan berkarakter tetap tegak di tengah arus globalisasi,” pungkasnya
(MSP)