Mediakompasnews.com – Tangerang – Rangkaian bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menghadirkan duka mendalam bagi masyarakat. Sebagai wujud solidaritas, Rutan Kelas I Tangerang melaksanakan Doa Bersama Lintas Agama pada Rabu (3/12), diikuti oleh pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam, Kristen, dan Buddha.
Masing-masing pemeluk agama melaksanakan doa di tempat ibadah berbeda-Masjid At-Taubah, Gereja Oikumene, dan Vihara Dharmavira-dipimpin langsung oleh pembina kerohanian dari setiap agama.
Doa bersama tersebut memancarkan suasana haru sekaligus kebersamaan yang kuat. Meski berbeda keyakinan, seluruh peserta dipersatukan oleh rasa kemanusiaan untuk memanjatkan doa demi keselamatan para korban bencana.
Kepala Rutan: “Ini Bentuk Rasa Empati yang Harus Kita Jaga”
Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Irhamuddin, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus penguatan nilai toleransi di lingkungan pemasyarakatan.
“Doa bersama ini adalah wujud empati kita terhadap saudara-saudara yang sedang ditimpa musibah. Melalui doa lintas agama ini, kita berharap mereka diberi kekuatan, perlindungan, dan pemulihan segera oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Irhamuddin.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga pengingat pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
“Di sini kita belajar bahwa kemanusiaan adalah jembatan yang menghubungkan semua agama. Semangat inilah yang akan terus kami tanamkan kepada seluruh Warga Binaan,” tambahnya.
Perwakilan pembina kerohanian Kristen, Pdt. Samuel, juga menyampaikan pesan penguatan dalam momen ini.
“Kesedihan yang dirasakan saudara-saudara kita di Sumatera adalah kesedihan kita bersama. Doa hari ini adalah bentuk kasih yang menyatukan kita sebagai sesama manusia,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Warga Binaan dari umat Buddha, Budi Santoso, berharap doa ini menjadi energi positif untuk para korban.
“Kami di sini mungkin terbatas oleh tembok, tetapi doa kami tidak pernah terbatas. Semoga saudara-saudara kita di Sumatera diberi ketabahan,” tuturnya.
Setelah rangkaian doa selesai, seluruh peserta melakukan sesi refleksi di rumah ibadah masing-masing. Momen ini menjadi pengingat bahwa bencana yang terjadi mengajarkan pentingnya kepedulian dan solidaritas tanpa batas.
‘Rutan Kelas I Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan yang memperkuat nilai kemanusiaan, toleransi, serta persatuan lintas keyakinan,” tutupnya.
Penulis: Marhamah
Sumber: Rumah Tahanan Kelas 1 Tangerang
































