Mediakompasnews.Com – Jakarta – Putri Khairunissa, perempuan muda yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum DPP KNPI periode 2022-2025 pada Kongres ke XVI di Discovery Ancol, Jakarta. Ternyata ia pemuda berdarah Minahasa, Sulawesi Utara. Sekilas, bila menyebut tanah Minahasa, tentu saja langsung mengingatkan pada tokoh multidimensional, pahlawan Nasional yakni Maranda Walanda Maramis.
Putri Khairunissa, perempuan cemerlang yang penuh dedikasi, patut di akui saat ini ia sedang tengah berada pada puncak menara gading. Sebab sah secara aklamasi Kongres menunjuknya sebagi Ketua Umum DPP KNPI tiga tahun kedepan.
Hari yang penuh sejarah bagi organisasi induk kepemudaan, KNPI. Karena bagaimana tidak, untuk pertama kalinya dalam sejarah, perempuan terpilih menjadi orang nomor satu DPP KNPI. Rekor yang terbilang langka. Dan tentu saja yang di nanti-nantikan oleh kaum perempuan lainnya.
Sebelum di dapuk sebagai Ketua wadah induk pemuda. Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) periode 2022-2025 pada Kongres ke XVI di Discovery Ancol, Jakarta beberapa hari lalu. Putri Khairunissa, atau akrab di sapa Nissa memang seorang pemuda organisatori yang telah mencicipi pahit dan getir perjuangan.
Aktif terlibat mengurus dan mengabdi di KNPI sejak bertahu-tahun silam. Selain itu, perempuan rupawan yang masih terbilang belia ini juga pernah menjadi Ketua Umum Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia dan aktif diberbagai organisasi kepemudaan .
Namun begitu, kondisi real KNPI saat ini yang tengah alami dualisme bahkan pecah berberapa gerbong. Menjawab persoalan tersebut, saat ditemui, Nisa menyatakan dirinya siap bersinergi dan mencari ruang dialog dengan pihak-pihak yang berselisih silang, sehingga KNPI kembali satu.
“Penting kita untuk segera duduk bersama, menemunukan jalan penyatuan. Dialog yang benar-benar substansial,” ujarnya di sekitaran Who Casablanca, Senin (11/7/2022).
Dia menegaskan, konsolidasi bukan seremoni yang sekedar bawa cuaca formalitas semata, tidak bersifat insidental, panggung narsis bagi segelintir orang yang ingin tampil pansos (panjat sosial) dunia maya saja.
“Seperti yang saya katakan, bukan yang matang pagi, mentahnya sore, ini yang buat apupun itu sukar terealisasi” tegasnya.
Perlu diketahui, rangkaian Kongres KNPI XVI Ancol, Jakarta adalah Kongres lanjutan dari Kongres Maluku Utara bulan lalu. Dimana Kongres tersebut dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kejanggalan-kejanggalannya.
(Red/Alek)