Mediakompasnews.Com – Kota Tegal – Meski – Diduga sempat ada intervensi agar ada penundaan, namun Poltek Harapan Bersama (Harber) Kota Tegal tetap perjuangkan hak mahasiswinya untuk tetap mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar).
“Sesuai hasil verifikasi, anak yatim itu pantas mendapatkan hak KIP. Jadi tidak ada alasan untuk menolak atau me mending,” kata Kepala Humas Poltek Harber Riky Ardiyanto, didampingi Bagian Kemahasiswaan, Singgih kepada sejumlah media massa.
Selain FR (mahasiswi anak yatim) juga ada 67 mahasiswa lainnya yang mendapat KIP. Jadi total di tahun 2024 ini, mahasiswa yang mendapatkan KIP berjumlah 68 orang.
“Awalnya ada 70 mahasiswa yang mengajukan KIP. Namun dua orang diketahui, anak keluarga PNS dan satunya mengundurkan diri karena memilih untuk bekerja,” bebernya.
Jadi, sesuai kelayakan dan hasil verifikasi termasuk wawancara, mahasiswa yang mendapatkan KIP dari Poltek Harber berjumlah 68. Dan ini tinggal menunggu pencairan saja.
Sementara Ketua Gerakan Sosial Peduli Indonesia (GSPI) Kota Tegal Agil Riyanto mengaku salut kepada Poltek Harber yang mau memperjuangkan hak FR mahasiswinya yang memang pantas mendapatkan KIP.
“Ya awalnya kami mendapatkan laporan dari ibu FR, yang mengaku mendapatkan ancaman bahwa anaknya bakal dicoret dari KIP. Dari situlah kami bersama anggota dan pembina melakukan klarifikasi kepada Poltek Harber,” akunya Didampingi Divisi Hukum & Ham Jateng DR Sugiarto SH MH, Sekretaris Drs Imam Sutopo,
Dewan Pembina Soni Sontani SH
Dewan Penasehat Farel.
Namun demikian, lanjut Agil, ternyata upaya Poltek Harber dalam memperjuangkan FR yang merupakan anak yatim dan keluarga tidak mampu, benar-benar patut diacungi jempol. Sebab, meski diduga ada intervensi namun Poltek Harber, justru lebih memilih memperjuangkan KIP. (Met)