http://Mediakompasnews.com – Kab. Sabu Raijua – Terkait kasus dugaan perencanaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap atas nama Yulius Kale Rabe atau yang sering di sapa Lapendos (39) warga Desa Wadumedi, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.
Berdasarkan informasi yang di himpun oleh media ini, kronologisnya kejadian penyerangan terjadi pada tanggal 29 Agustus 2024 sekitar pukul 00.30 WITA dini hari. Kejadian tersebut terjadi di Desa Wadumedi, Kamis (29/8/2024).
Berdasarkan pengakuan korban Yulius Kale Rabe (39) saat di temui oleh media di rumah sakit umum Menia Kabupaten Sabu Raijua, mengatakan dirinya bersama 4 orang rekannya yang lain sedang duduk bersama sambil mengonsumsi minuman alkohol.
“Disore hari tanggal 28 Agustus 2024 yang awalnya mereka berlima duduk minum di pinggir jalan raya di Desa Wadumedi. Karena sudah larut malam dirinya bersama 4 orang rekannya pindah kedalam rumah kecil milik salah satu warga asal Desa Wadumedi, kejadiannya tanggal 29 sekitar pukul 00.30 wita dini hari,” kata Korban Yulius Kale Rabe (39).
Lanjutnya, saat itu dirinya bersama 4 orang rekannya yang berinisial WP, LH, INH dan KK saat lagi duduk bercerita sambil mengonsumsi minuman alkohol di dalam rumah kecil milik salah satu warga tiba – tiba dua orang yang berinisial MP dan JP yang awalnya korban tidak tau kedatangan mereka, datang dari belakang dan langsung tarik korban dan seret keluar dari rumah kecil itu.
“Saat dirinya di seret keluar oleh inisial MP dan JP juga di bantu oleh WP kaka kandung dari JP. Setibanya di luar dirinya langsung di hajar dengan menggunakan senjata tajam (sajam) oleh JP dan di tikam dari belakang, sedangkan yang berinisial MP mengambil batu batako lalu menghajar dan menampar di mukanya,” jelasnya.
Saya jatuh dan tidak sadar lagi,dan kemungkinan dua luka yang bagian bawah di punggung badan saya ini di tikam saat dirinya tidak dalam keadaan sadar lagi,” tambah YKR (korban).
Lapendos (korban), setelah dirinya sadar kembali, korban melihat MP, JP dan WP serta 3 orang rekannya yang duduk minum bersama tidak ada lagi di tempat dan semuanya sudah lari dan meninggalkan dirinya sendiri di tempat kejadian tersebut.
“Lalu sekitar beberapa menit kemudian saat dirinya sadar korban melihat LK datang kembali, lalu dirinya meminta tolong dengan memanggil “Arya e tolong Beta do” kenapa kalian semua meninggalkan saya sendirian, lalu LK menjawab Lapendos Lu tunggu di situ, lalu LK jalan lagi ke arah bagian timur. Baru lama lagi Lk datang kembali, setelah LK kembali Korban kembali meminta tolong dengan teriakan Arya e bantu saya kah panggil Malena Mengi untuk berobat saya dulu kasih stop saya punya darah ini, lalu LK jalan untuk panggil Malena Mengi untuk datang berobat dan bantu korban,” kata Lapendo.
Jadi kronologi kejadiannya seperti itu, saya tidak tau persoalannya kenapa sehingga saya di perlakukan seperti itu,” tambahnya.
Ia,meminta kepada Kapolres Sabu Raijua agar dapat membantu dirinya untuk mencari semua para pelaku serta mengusut tuntas kasus dan memberikan hukum sesuai dengan perbuatan mereka terhadap dirinya.
“Jadi saya memohon kepada Bapa Kapolres Sabu Raijua agar mengusut tuntas kasus ini serta menangkap semua para pelaku dan memberikan hukum sesuai dengan perbuatan mereka terhadap diri saya,” ungkap Lapendos sambil meneteskan air matanya karena kesakitan yang di deritanya.
Lapendos, meminta kepada semua keluarganya agar dapat menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.Biarlah pihak kepolisian yang akan mengusut dan mencari semua para pelakunya serta memberikan hukum bagi mereka.
“Jadi saya berharap kepada semua keluarga agar tetap sabar dan tenang, serahkan semuanya kepada pihak kepolisian. Saya juga meminta kepada semua keluarga agar tolong perhatikan anak bayi saya yang baru lahir dan istri saya yang abis operasi melarikan, saat ini saya tidak ada bersama mereka karena saya harus rujuk kekupang untuk lakukan operasi,” pesan Lapendos dengan rasa sedihnya sambil meneteskan air mata.
Hal yang sama di sampaikan oleh pihak keluarga korban Edison Kale Dipa, meminta kepada Kapolres Sabu Raijua agar dapat mengusut tuntas kasus ini seadil – adilnya sesuai dengan perbuatan para pelaku terhadap adik kami.
“Sebagai keluarga tentu tidak terima dengan kejadian yang menimpah adik kami, terlalu sakit hati dengan perbuatan oleh oknum – oknum tersebut,” ungkapnya.
Tapi sebagai manusia yang mentaati hukum, tentu kasus ini keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.
“Saya berharap kepada Bapak Kapolres Sabu Raijua agar dapat mengusut tuntas kasus yang menimpah adik kami Lapendos. Kami keluarga percaya kepada pihak kepolisian dan semuanya kami keluarga serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini,” tegasnya.
Semoga semua para pelaku dapat di tangkap dan di berikan hukuman sesuai dengan perbuatan mereka terhadap adik saya,” tamba keluarga korban dengan harapnya.
Sementara Kapolres Sabu Raijua melalui Kasad Reskrim Polres Sabu Raijua Iptu Deflorintus Wee,SH saat di konfirmasi oleh media ini mengatakan, sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban, dan saat ini satu orang pelaku sudah di tahan dan di amankan di Tahanan Polres Sabu Raijua, Sabtu (31/08/24).
Lanjutnya, “Saat ini sudah ada 6 orang saksi yang di panggil dan di periksa oleh penyidik, dan masih ada tahapan pemeriksaan lagi terhadap semua saksi,” jelas Kasad Reskrim Polres Sabu Raijua Iptu Deflorintus Wee,SH.
Tentu kami terus mendalami kasus ini, dan masih ada tahapan pemeriksaan lagi terhadap semua para saksi kejadian tersebut.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengusut kasus ini serta mengungkapkan kasus ini dengan terang benderang dan seadil-adilnya,” ungkap Def saat di konfirmasi oleh media ini.
Di ketahui,Saat ini korban Yulius Kale Rabe ( 39) sudah di berangkatkan kekupang kemarin tanggal 30/8/2024 malam, untuk melakukan operasi di luka bagian belakang punggung Korba.
Penulis: Florolianus Fendi
Sumber: Korban dan Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua