Mediakompasnews.Com – Lebak – penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Cigoong Utara Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak yang dibagikan oleh oknum Ketua RT kepada warga nya 29/11/2022
Beberapa warga penerima manfaat yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa adanya Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp.600.000,untuk tiga bulan yaitu di Oktober,November dan Desember untuk dibelanjakan Rp.400.000 yang tadi nya pencairan melalui juru bayar dari pihak PT POS INDONESIA di Desa Cigoong Utara,
Kami saat pulang ke rumah lalu Ketua RT mengarahkan kami untuk mengambil atau menebus sembako sebesar Rp.400.000 sebelum sembako di bagikan ada salah satu warga mengumumkan melalui sepeker agar warga segera mengambil sembako ke rumah masing masing RT setempat,dan apabila warga tidak membeli sembako maka kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan di hilangkan atau di blokir Ucapnya,
Sembako yang di berikan kepada kami berupa beras 1karung merk Balon Udara ukuran 25 kg dan ayam putih 1ekor telur 1kg kacang tanah ¼ bawang merah ¼ seharga Rp.400.000, 2 pagu yang sudah di terima oleh kami dan itu pun tidak ada nota rincian harga langsung di globalkan saja seharusnya itu kan ada nota agar kami sebagai warga tau berapa harga-harga pokoknya lanjutnya
Dan ini bisa di duga dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pada KPM bahkan diduga oknum RT dan Kades yang mewajibkan pada KPM agar membelanjakan uangnya senilai Rp.400.000 tuturnya
Hasil pantauan dari awak mediakompasnews.Com di duga di jadikan ajang mencari ke untungan pada penerima manfaat,
Untuk sementara ini masih dalam pantauan dan bahan evaluasi para media selaku kontrol sosial sehingga berita ini di terbitkan,ucap nya,”
Setelah pemberitaan di terbitkan oleh pihak media 05/12/2022 Oknum Kades langsung menghubungi pihak media melalui Via Chat Message tentang pemberita terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Oknum Kades mengatakan bahwa berita itu tak seimbang, dan pihak media mengatakan kepada Oknum Kades kata siapa berita itu tak seimbang, pihak media mengatakan mau Konfirmasi bagaimana Nomor WA aja diblok dan Oknum Kades Mengatakan saya ganti Nomor bang ucap Oknum Kades kepada pihak media, setelah pihak media merasa penasaran terkait dengan nomor Oknum Kades itu akhirnya pihak media menyelidiki dan melihat kepada rekan media lain ternyata Nomor Oknum Kades tersebut masih yang sama dan rekan media mengatakan bahwa saya masih Komunikasi dengan Oknum Kades tersebut.
Setelah pihak media meminta izin ingin bertemu sama agen Oknum Kades mengatakan silahkan bang, sesampainya tiba di kediaman pemilik agen ternyata pihak agen tersebut tidak sedang berada di lokasi pihak media langsung konfirmasi Via Chat WhatsApp bahwa saya berada dikediaman agen dan pihak agen tersebut mengatakan bahwa saya sedang berada di Rangkas sedang mengembalikan barang dikarenakan ga laku ucap agen.
Oknum Kades mengatakan harusnya konfirmasi dulu terkait adanya berita tersebut, pihak media mengatakan Konfirmasi kesiapa, sampai saat ini belum ada tanggapan dari Oknum Kades terkait pemberitaan tersebut, dan Oknum Kades mengatakan nanti akan kita bicarakan setelah saya pulang dari Surabaya tetapi sampai saat ini belum ada komentar lagi dari Oknum Kades.
Semoga untuk pemangku kebijakan bisa mengevaluasi ke Desa Desa agar masyarakat tidak ada pemaksaan dan merasa Terpaksa,”
(M.Irwansyah)