Mediakompasnews.com – Tegal – Nama Ari mencuat sebagai sosok yang diduga berperan penting dalam jaringan mafia solar bersubsidi di Kota Tegal, Jawa Tengah. Dari keterangan sejumlah narasumber, Ari disebut-sebut berperan sebagai koordinator lapangan yang mengatur pergerakan armada truk pengangkut solar ilegal.
Fakta mengejutkan terungkap saat Ari dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Ia mengaku berprofesi sebagai wartawan, bahkan mengklaim sebagian besar timnya di lapangan juga berasal dari kalangan media.
“Saya juga dari media, team saya di lapangan juga dari media semua,” tulis Ari dalam pesan singkatnya, Sabtu (30/8/25).
Pernyataan ini sontak menimbulkan kecurigaan bahwa atribut wartawan diperalat sebagai tameng untuk melindungi bisnis kotor mafia solar. Modusnya, identitas pers diduga digunakan untuk membungkam awak media lain sekaligus menghindari sorotan hukum.
Kondisi tersebut memantik keprihatinan publik. Sebab, peran jurnalis sejatinya adalah pengawas sosial dan pembela kepentingan rakyat, bukan justru terlibat dalam praktik haram yang merugikan negara serta masyarakat luas.
Munculnya nama Ari bermula dari investigasi sejumlah awak media terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi di Tegal. Pada Sabtu dini hari (30/8/2025), sebuah truk Fuso oranye berpelat nomor A 8928 FI kedapatan melakukan pengisian solar bersubsidi di SPBU 44.52113, Jalan Pantura Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.
Saat dikonfirmasi, dua pemuda yang mengaku sebagai sopir dan kernet truk tersebut menolak memberi keterangan detail. Mereka hanya menyebut bahwa kendaraan tersebut milik seorang bos.
“Kalau untuk bosnya saya tidak tahu, nanti ada Ari datang ke sini. Dia orang lapangan,” ujar sang sopir singkat.
Pernyataan itu semakin memperkuat dugaan keterlibatan Ari dalam pusaran mafia solar yang merugikan rakyat kecil sekaligus mencederai marwah pers.
Kini, masyarakat menanti langkah tegas aparat penegak hukum untuk menelusuri jejak Ari beserta jaringan yang diduga ikut bermain dalam praktik mafia solar di Tegal. (Mar-red)
