Mediakompasnews.Com – LEBAK – E-Warong Agen penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Arjuk di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, meminta Kepala Desa Cigoong Utara bersikap profesional dan tidak main mata dengan E-waroeng atas nama Armedi.
Hal tersebut di ungkapkan Arjuk lantaran sebelumnya penyaluran program BPNT susulan sebanyak 115 KPM yang dilaksanakan, pada Kamis 01 September 2022.
Saat realisasi BPNT tersebut diduga telah terjadi penggiringan KPM susulan untuk berbelanja di Agen E-waroeng siluman yang sudah bekerja sama dengan Agen Armedi, padahal lokasi E-waroeng siluman tersebut tak jauh dari E-waroeng Resmi atas nama Arjuk.
Menurutnya, Agen Armedi terkesan ada main dalam penyaluran program BPNT sampai menciptakan E-waroeng dadakan yang lokasinya tak jauh dari agen E-waroeng miliknya.
”Dalam pelaksanaan penyaluran susulan sebanyak 115 KPM dikali 2 saldo sama sekali saya tidak dilibatkan dan yang paling anehnya kenapa ada agen dadakan deket Agen saya? dan yang menggesek kartu ATMnya adalah oknum BPD, ” terang Arjuk kepada media pada Sabtu, (03/09/2022).
“Seharusnya untuk KPM yang dekat ke Agen saya kan biasanya belanja ke saya tapi ini malah belanja ke Agen siluman, pasti ada penggiringan dari mereka, semua orang tahu agen Armedi itu lokasinya di kampung hambur bukan di Sidamukti,” tambahnya
Arjuk pun meminta kepada pemerintah Desa agar mengambil langkah tepat dan bersikap profesional terkait penyaluran BPNT di Desa Cigoong Utara.
“Jangan sampai terjadi hal hal yang nantinya memicu ketidak kondusifan di lingkungan masyarakat karna kejadian ini jelas menyalahi aturan dan terkesan ingin menyingkirkan saya,” pungkas Arjuk.
Untuk diketahui, dalam mempermudah masyarakat penerima manfaat BPNT dalam penyaluran agar tak terlalu jauh pengambilannya, pemerintah desa Cigoong Utara menambahkan satu agen E-waroeng sehingga terdapat dua Agen penyalur BPNT di wilayah Desa Cigoong Utara yakni Agen lama atas nama Arjuk dan Agen baru atas nama Armedi.
Menyikapi kejadian tersebut, kepala Desa Cigoong Utara berencana akan melakukan pembagian KPM untuk berbelanja di dua Agen penyalur resmi agar tidak terjadi selisih paham antara Agen yang satu dengan yang satunya.
“Rencananya nanti saya akan membagi KPM agar tidak terjadi selisih paham antara agen Arjuk dengan Agen Armedi. Untuk KPM masyarakat agar lebih mudah menggesek ATM dalam pengambilan Bansos BPNT”, ujar Kades.
(M.Irwansyah)