Mediakompasnews.Com – Sumbar – Pemerintahan dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Pasaman jangan menunggu warga yang sudah baik ekonominya untuk mundur sendiri, tetapi coret namanya dan berikan kepada warga yang miskin. Karena Bansos itu diperuntukkan adalah haknya orang miskin.
Hal itu ditegaskan Adirman (40) tokoh masyarakat warga Mangkumang Datar Desa Kenagarian Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman kepada Mediakompasnews.Com, Kamis (16/2/2023).
Ardiman menegaskan Dinsos Kab. Pasaman punya hak untuk mengusulkan warga yang sudah baik kehidupnya agar digantikan kepada warga miskin lainnya. Sebab masih banyak daftar tunggu warga miskin yang sangat mengharapkan agar dapat bantuan. Karena uang Bansos itu untuk orang miskin tidak akan cukup bila yang sudah baik pun hidupnya tetap diasuh (diberikan bantuan).
“Sekarang timbul pertanyaan, apakah ada main mata antara warga dan petugas Bansos makanya sudah baik pun hidup warga tetap diberikan bantuan”, kata Adirman nada bertanya.
Sebab Dinas Sosial Kabupaten itu ada wewenang untuk mencoret nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan menggantikannya kepada yang benar-benar miskin. Syaratnya ada surat dari nagari yang menerangkan warga tersebut sudah baik ekonominya, karena kata Adirman bila warga sudah mampu pun tetap saja mendapat bantuan.
“Tentu anggaran dana Bansos tidak akan mencukupi. Sehingga orang yang benar miskin dan membutuhkan pertolongan tidak bisa dilayani”, kata Adirman.
Karena masih banyak kita lihat orang miskin yang sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah belum dapat terlayani dikarenakan anggaran tidak mencukupi. “Jadi dengan dihapusnya nama orang yang ekonominya sudah membaik itu bisa dialihkan kepada pihak lain”, tambahnya.
Kepala Dinas (KADIS) Sosial Pasaman M. Ikhsan mengucapkan terimakasih Dengan membaca Mediakompasnews.Com edisi Rabu (15/2/2023) adanya rumah gedung di Dua Koto yang pasang lebel warga miskin.
M. Ikhsan mengucapkan terimakasih “Terima Kasih pak gultom, itulah kondisi penerima bansos kita yang sumber datanya tahun 2012, mohon bantuan pak gultom yang kaya-kaya rumahnya di label keluarga miskin supaya mau mundur dari penerima Bansos”, kata M Ikhsan.
Seperti salah seorang warga miskin yang sangat tua bernama Masni 95 tahun warga Pandipoh juga sekarang sudah tidak mendapat bantuan apapun, memang sebelumnya katanya ada seperti uang dan beras.
Nenek tua ini bercerita panjang lebar dengan mengatakan, makan tak makan lah kubilang membela adekmu yang lemah itu, jadi kami tidak ada dapat bantuan apapun. Berasnya yang ada katanya “Beraspun 3 kalinya dapat, 3 kalinya baru dapat, katanya lagi. Saat ditanya kalau beras berapa lah dapat nek….?. Kadang 1 goni,kadang tidak ada 1 goni”, ujar Nenek Masni.
Tapi kalau uang bulanan sudah lama lah tidak dapat aku, ini sudah lama lah tidak dapat, 9 kali lah tidak ada dapat aku. Ketika ditanya apa yang tak dapat 9 kali itu nek…?
Nek Masni mengatakan, “Duitlah katanya dari kantor Wali Nagari dengan tidak menyebutkan uang apa itu sebenarnya karena nek Masni tidak tau”, tutup Nenek Masni. (Eddi Gultom)

































