Mediakompasnews.Com – DAIRI SUMUT – Warga Desa yang tergabung dalam Kelompok Tani Marhaen dan Aliansi Petani Untuk Keadilan (APUK) Dairi, berkumpul dibalai desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan Kabupaten DAIRI Sumatra Utara. Kamis (12/10).
Kedatangan warga dari Kelompok Tani Marhaen dan APUK tersebut, ingin bertemu dengan pemerintah desa guna mempertanyakan keberadaan dan izin PT Gruti di Desa Parbuluan VI.
Selalu Kepala Desa Parbuluan VI, Parsian Nadeak mengatakan, dirinya tidak berhak menjawab hal itu, karena bukan wewenangnya.
“Silahkan tanyakan itu kepada pemerintah atau Kementerian kehutanan yang memberikan izin kepada PT Gruti,” ungkap Parasian selaku Kepala Desa.
Dijelaskannya, sebelum dirinya menjabat kepala desa, Kelompok Tani Marhaen sudah menandatangani surat kesepakatan dihadapan Pemerintah Kabupaten Dairi dan Kepala Desa yang lama Jabengar Sihotang bahwa PT Gruti boleh beroperasi di titik koordinat yang telah ditentukan.
“Waktu itu yang menentukan titik koordinatnya adalah Kelompok Tani Marhaen. Jadi jangan bertanya kepada saya, karena waktu itu saya belum jadi kepala desa,” ungkap Parasian Nadeak.
Kelompok Tani Marhaen dan APUK juga mempertanyakan, apa yang akan dilakukan PT Gruti dan mengapa melakukan penebangan kayu di hutan.
Parasian Nadeak mengatakan, “saya tidak tahu, karena itu wilayah konsesi PT Gruti yang telah mendapat izin dari kementerian kehutanan,” ucap Parasian Nadeak.
Pertemuan itu pun sempat memanas, karena warga yang mendukung keberadaan PT Gruti meminta Kepala Desa tidak perlu menjawab pertanyaan yang disampaikan warga dari Kelompok Tani Marhaen dan APUK dari desa lain.
Namun situasi bisa dikondisikan oleh aparat kepolisian dan tokoh masyarakat, tapi tidak sampai terjadi keributan.
Dalam pertemuan itu, Parasian pun menjamin lahan warga yang produktif dan sudah ditanami tidak akan diambil oleh PT Gruti.
“Lahan pertanian warga yang sudah dikelola dan ditanami tidak akan diambil PT Gruti, dan saya jaminannya,” ucap Parasian kepada warga yg menolak kehadiran PT. Gruti.
Setelah warga memahami apa yang telah disampaikan Kepala Desa, warga dari kelompok yang menolak dan mendukung PT. Gruti membubarkan diri.
Pertemuan itu dihadiri Kapolsek Parbuluan IPTU WTP Sinaga, Tokoh masyarkat Ramson Naibaho, Sekdes Rikardo Sihotang.
Juga hadir dari Petrasa Duat Sihombing, Ketua Kelompok Tani Marhaen Pangihutan Dijabat dan Ketua APUK Susandi Panjaitan.
Pertemuan dibalai desa mendapat pengawalan dan pengamanan dari personel Polres Dairi dan Polsek Parbuluan. (Lamhot Naibaho)