Mediakompasnees.com,- .Yogyakarta – Berbagai organisasi,kerelawanan di kabupaten Bantul semakin tumbuh subur,salah satunya adalah FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana),yang semula hanya di tingkat Kalurahan,kini di bentuk juga di setiap Kapanewon, dari berbagai Kapanewon telah di kukuhkan,dan saat ini pengukuhan kembali di laksanakan di Kapanewon Bambanglipuro.
Sekretaris Komisi A DPRD Bantul Jumakir di tengah acara pengukuhan FPRB kapanewon Bambanglipuro. Bantul Kamis ( 24/11/2022) di warung bebek Menyampaikan
dari sekian banyak relawan ,Mungkin ada beberapa relawan hanya modal waton wani. Ini harus segera ditindak lanjuti dengan meningkatkan kapasitasnya, dan menyesuaikan dengan alam sekitarnya. Karena setiap daerah, atau wilayah mempunyai karakter atau potensi bencana yang berbeda beda.
Hadir dalam kegiatan tersebut Penewu Bambanglipuro Roy Robert A,P. MM. Suprihana S,T. M,T dari BPBD bantul. Ketua FPRB. bantul Waljito S,H. kapolsek dan Danramil Bambanglipuro serta sebagian relawan.
mau tidak mau kemampuan sumber daya manusia ( SDM) terus dilatih. Hal ini menjadi evaluasi bagi pemerintah. Relawan harus membekali diri sendiri. Jangan sampai menolong justru malah menjadi di tolong (korban).
Dengan dikukuhkanya FPRB bambanglipuro. Bantul tahun 2022 Jumakir berharap FPRB di tingkat kalurahan harus bisa bekerja sama di semua lini dibarengi dengan pelatihan pelatihan yang diinginkan,
Di bantul menurut data PMI setiap harinya 10 – 15 kecelakaan lalu lintas. Ini mendorong perlunya latihan kemampuan penolongan pertama kegawat daruratan,Jangan sampai menolong laka lantas justru berujung kasus hukum.
Sedangkan Roy Robert tetap berharap pendampingan dari BPBD dan lainya agar keterbatasan yg dialami relawan bisa ditingkatkan. Dengan kolaborasi beberapa elemen, SDM relawan pasti tambah maju.
Jumakir juga berpesan agar penewu, lurah, selalu menyertakan relawan dalam menyusun anggaran. Mereka tidak perlu digaji tapi tetap butuh duperhatikan imbuhnya.
Waljito SH selaku ketua FPRB kabupaten, berpesan agar para relawan tingkat kalurahan se Bantul menghidupkan kembali posko yang ada seperti ketika wabah Civid 19 lalu. Karena cuaca ekstrem yang diprediksi sampai bulan Maret 2022. Sehingga kalau terjadi bencana mudah untuk kordinasi
(Widayat)