Media Kompas News.com, Makkah – Seratusan Jemaah Haji Indonesia yang menginap di Hotel Mawasim Jarwal 3 Daker 901 Makkah berasal dari Kota Tebing Tinggi, Medan, Deliserdang, Asahan, Tanjung Balai, Binjai, Taput, Madina dan Padang Lawas, mengikuti pengajian Ba’da Zuhur di Masjid Jamik Amir Mut’it Jarwal Makkah, Selasa, (13/6) siang.
Bertindak sebagai penceramah adalah Ustad Syeikh Al Jabber dari Kemenag ArabSaudi didampingi penerjemah Ustad Akhyar, LC dari Kantor Dawah Makkah yang berasal dari Lombok Indonesia.
Menurut Jemaah Haji Indonesia Suhartoyo Sulur yang juga Karom 8 Kloter 4 berasal dari Kota Tebing Tinggi ketika dihubungi Wartawan Media Kompas News.com menyebutkan, pengajian tersebut dilaksanakan oleh Kantor Dakwah Mekkah Arab Saudi dalam rangka menunggu wukuf di Arafah yang tinggal 14 hari lagi.
“Tidak saja ba’da zuhur tapi pengajian juga dilaksanakan ba’da asyar dengan Ustad secara bergantian”, ucap Suhartoyo.
Dalam ceramahnya, Ustad Jabber menyampaikan, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala selawat dan salam Semoga senantiasa tercurahkan untuk nabi kita yang mulia Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dalam setiap kita mengingat begitu banyak nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Allah Taruhkan untuk kita, banyak sekali nikmat Allah, seperti nikmat sehat, nikmat beribadah dan seterusnya.
Dijelaskan Ustad Jabber, banyak sekali nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberikan pada kita dan nikmat yang paling besar dari semua nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan adalah Nikmatul Islam.
“Juga nikmat yang paling besar adalah Nikmatul iman,” tegas Ustad Jabber, sebagaimana diterjemahkan oleh Ustad Akhyar.
Pada bagian lain ceramahnya Ustad Jabber menyampaikan, bersyukurlah kita kepada Allah karena banyak di antara kita yang tidak mendapatkan hidayah ini, mereka tersesat tidak memahami dan tidak mendapatkan maknanya kalimat tauhid.
Pada hari kiamat di hadapan semua makhluk diperlihatkan untuknya semua catatan-catatan, besarnya sejauh mata memandang semuanya catatan di dalamnya dosa-dosa.
Bersamaan dengan itu banyak di antara manusia yang tidak mendapatkan nikmat Hidayah ini.
Ustad Sheykh Al Jabber menjelaskan menyembah kepada Allah maka bersyukurlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala wa.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memasukkannya ke dalam surga.
Ketika Nabi Musa meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyampaikan kepada Nabi Musa, betapa Agungnya kalimat tauhid.
Lailahaillallah Allah, Allah mengatakan wahai Musa sekiranya 7 tingkatan langit ini dan semua penduduknya diletakkan dalam satu timbangan kemudian juga tujuh lapisan bumi dalam timbangan yang sama, maka bersyukurlah kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ketika kita salat kita bertakbir, ketika kita beristighfar kita menyebut namaNYA, bersamaan dengan itu banyak di antara manusia yang tidak mendapatkan nikmat.
Nikmat Hidayah ini bisa mendapatkan dari Allah, maka bersyukurlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
Berzikir Lailahaillallah, yang membaca zikir ini 100 kali Lailahaillallah, akan mendapatkan pahala seperti memerdekakan 10 budak dari keturunan nabi Ismail, 10 budak yang kedua akan diangkat derajatnya 100 derajat, yang ketiga di hapuskan dosa-dosa 100 derajat,
kemudian yang keempat gangguan kesehatan.
Di antara manusia lebih sibuk membuka HP yang tetap membuka HP sampai 1 jam 2 jam, padahal kalau dia berpikir dengan zikir 10 menit sudah dapat 100 kali pahala,” demikian Ustad Jabber mengakhiri tausiahnya.
Eddi Gultom
Sumber dari Suhartoyo Sulur Jamaah Haji Asal Kota Tebingtinggi Sumut