Kamis, November 27, 2025
  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja
Media Kompas News
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik
  • Login
No Result
View All Result
Media Kompas News
Home Berita Utama

Pemerintah Jangan Menunggu Orang Untuk Mundur, Apakah Ada Main Mata Antara Warga Dan Petugas Bansos…?

by Admin2
Februari 16, 2023
in Berita Utama, Daerah, Sorotan, Sumatra Barat
0
Pemerintah Jangan Menunggu Orang Untuk Mundur, Apakah Ada Main Mata Antara Warga Dan Petugas Bansos…?
0
SHARES
1
VIEWS

Mediakompasnews.Com – Sumbar – Pemerintahan dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Pasaman jangan menunggu warga yang sudah baik ekonominya untuk mundur sendiri, tetapi coret namanya dan berikan kepada warga yang miskin. Karena Bansos itu diperuntukkan adalah haknya orang miskin.

Hal itu ditegaskan Adirman (40) tokoh masyarakat warga Mangkumang Datar Desa Kenagarian Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman kepada Mediakompasnews.Com, Kamis (16/2/2023).

Related posts

Rutan Tangerang Panen 50 Kg Kacang Tanah sebagai Wujud Komitmen Dukung Ketahanan Pangan

Rutan Tangerang Panen 50 Kg Kacang Tanah sebagai Wujud Komitmen Dukung Ketahanan Pangan

November 26, 2025
Dukung Program Akselerasi Menimipas, Rutan Tangerang Gelar Sidak Besar di Blok Hunian

Dukung Program Akselerasi Menimipas, Rutan Tangerang Gelar Sidak Besar di Blok Hunian

November 24, 2025

Ardiman menegaskan Dinsos Kab. Pasaman punya hak untuk mengusulkan warga yang sudah baik kehidupnya agar digantikan kepada warga miskin lainnya. Sebab masih banyak daftar tunggu warga miskin yang sangat mengharapkan agar dapat bantuan. Karena uang Bansos itu untuk orang miskin tidak akan cukup bila yang sudah baik pun hidupnya tetap diasuh (diberikan bantuan).

Baca Juga :  Pembentukan Korps Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Sekarang timbul pertanyaan, apakah ada main mata antara warga dan petugas Bansos makanya sudah baik pun hidup warga tetap diberikan bantuan”, kata Adirman nada bertanya.

Sebab Dinas Sosial Kabupaten itu ada wewenang untuk mencoret nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan menggantikannya kepada yang benar-benar miskin. Syaratnya ada surat dari nagari yang menerangkan warga tersebut sudah baik ekonominya, karena kata Adirman bila warga sudah mampu pun tetap saja mendapat bantuan.

“Tentu anggaran dana Bansos tidak akan mencukupi. Sehingga orang yang benar miskin dan membutuhkan pertolongan tidak bisa dilayani”, kata Adirman.

Baca Juga :  Uji Kesetaraan Paket C Setara SMA Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Di Wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Tahun 2023 Di Gelar Secara Serentak

Karena masih banyak kita lihat orang miskin yang sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah belum dapat terlayani dikarenakan anggaran tidak mencukupi. “Jadi dengan dihapusnya nama orang yang ekonominya sudah membaik itu bisa dialihkan kepada pihak lain”, tambahnya.

Kepala Dinas (KADIS) Sosial Pasaman M. Ikhsan mengucapkan terimakasih Dengan membaca Mediakompasnews.Com edisi Rabu (15/2/2023) adanya rumah gedung di Dua Koto yang pasang lebel warga miskin.

M. Ikhsan mengucapkan terimakasih “Terima Kasih pak gultom, itulah kondisi penerima bansos kita yang sumber datanya tahun 2012, mohon bantuan pak gultom yang kaya-kaya rumahnya di label keluarga miskin supaya mau mundur dari penerima Bansos”, kata M Ikhsan.

Seperti salah seorang warga miskin yang sangat tua bernama Masni 95 tahun warga Pandipoh juga sekarang sudah tidak mendapat bantuan apapun, memang sebelumnya katanya ada seperti uang dan beras.

Baca Juga :  Demi Mengenang Masa Latsitarda Tahun 1988 Kapolda Mengunjungi SD 02 Darit

Nenek tua ini bercerita panjang lebar dengan mengatakan, makan tak makan lah kubilang membela adekmu yang lemah itu, jadi kami tidak ada dapat bantuan apapun. Berasnya yang ada katanya “Beraspun 3 kalinya dapat, 3 kalinya baru dapat, katanya lagi. Saat ditanya kalau beras berapa lah dapat nek….?. Kadang 1 goni,kadang tidak ada 1 goni”, ujar Nenek Masni.

Tapi kalau uang bulanan sudah lama lah tidak dapat aku, ini sudah lama lah tidak dapat, 9 kali lah tidak ada dapat aku. Ketika ditanya apa yang tak dapat 9 kali itu nek…?

Nek Masni mengatakan, “Duitlah katanya dari kantor Wali Nagari dengan tidak menyebutkan uang apa itu sebenarnya karena nek Masni tidak tau”, tutup Nenek Masni. (Eddi Gultom)

Previous Post

Gowa Siapkan Strategi Khusus Percepat Penanggulangan KemiskiPemkabnan

Next Post

Progres Capai 73 Persen, Atraksi Menarik Krakatau Park Akan Hadir Saat Libur Lebaran Mendatang

Next Post
Progres Capai 73 Persen, Atraksi Menarik Krakatau Park Akan Hadir Saat Libur Lebaran Mendatang

Progres Capai 73 Persen, Atraksi Menarik Krakatau Park Akan Hadir Saat Libur Lebaran Mendatang

POPULAR NEWS

  • Banyak Kejanggalan Saat Rekonstruksi,Ini Tanggapan Keluarga Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkas Kasus Percobaan Pembunuhan YKR Di Tolak Jaksa 4 Kali, Penyidik Lakukan Rekonstruksi Ulang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Markus Dodo Mengaku Kepala Suku Kekoro Nadida Memalsukan Dokumen Demi Merampas Tanah Milik Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kereen!!! SMAN 2 Bantul, Akan Gelar Panen Karya Projek#3 P5 di Sepanjang Jl. Maliboro.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made, S.IP., M.S.I Maju Sebagai Caleg DPR-RI dari Partai PAN Dapil SULTRA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PAKAIAN ADAT MBAY – OLEH NENEK M.YUSUP

Media Kompas News

© 2023 Mediakompasnews.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik

© 2023 Mediakompasnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In