Mediakompasnews.Com – Mandailing Natal, Sumatera utara – Kemajuan pada suatu daerah ditandai majunya sistem pendidikan yang diprediksikan bisa melahirkan generasi muda yang pintar dan cerdas. Ruang belajar yang di fasilitasi sarana dan prasarana pendukung untuk proses belajar-mengajar jadi faktor meningkatkan minat peroses belajar-mengajar oleh Guru dan siswa. Media pembelajaran Sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran mulai dari kelas yang sejuk di tempati, jumlah guru yang cukup, media pendukung pembelajaran, dan laboratorium tempat praktek.
Investigasi tim wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) yang tergabung dalam mengawasi kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing menemukan ada pembangunan Ruang kelas Baru ( RKB) Tahun anggaran ( TA) 2022 yang mangkrak di dua sekolah di kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal.
Temuan tim dilapangan, pembangunan RKB di Sekolah Dasar Negeri ( SDN) 383 Desa Batu Mundom dan SDN 386 Desa Manuncang masih terbengkalai. Dilokasi pembangunan masih dalam tahap pengerjaan padahal sekarang sudah tahun 2023. Pengejaran RKB tersebut merupakan pekerjaan Dinas pendidikan kabupaten Madina T.A 2022.
Karim Kepala sekolah SDN 383 Batu Mundom saat di mintai keterangan mengenai pembangunan RKB di sekolah yang dia pimpin masih terbengkalai.
” Pembangunan RKB di SD NEGERI 383 Batu Mundom masih terbengkalai , Atap, Lantai dan pengecatan dan lainnya masih terbengkalai ” jawab Karim, by WhatsApp, Rabu (15/02).
Sementara Plt kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal pernah ditanya wartawan mengenai Dugaan Mangkrak pada saat pelantikan kepala sekolah di TK,SD, serta SMP, Kadis menjawab akan turunkan tim ke lapangan dan laporkan ke inspektorat Madina.
Seterusnya Inspektor Inspektorat Madina juga mengatakan sudah ada laporan dari kadis pendidikan Madina dan sudah menurunkan tim kelapangan dan menunggu laporan hasil pemeriksaan ( LHP).
Lebih dari dua Minggu setelah Kadis pendidikan dan Inspektorat Madina menerima laporan dan konfirmasi tim wartawan namun realisasinya dilapangan masih ada yang belum siap ( Mangkrak).
LSM yang tergabung dalam investasi kelapangan meminta ada intervensi Bupati Madina untuk penyelesaian dan melaporkan hal ini mengingat ini merupakan salah satu marwah pemerintah Daerah.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan kontraktor diduga main mata sehingga merugikan keuangan negara dan mengakibatkan gagal fungsi proyek pendidikan di Madina.
(GOM GOM)