Mediakompasnews.Com – Jakarta – Setelah memaafkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga menghimbau Polda Metro Jaya untuk menghentikan penyelidikan kasus pelaku pengedit profil dirinya di Wikipedia.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat di konfirmasi wartawan pada Minggu 31 Juli 2022.
Kasus dihentikan,Ungkap Kombes Pol Zulpan secara singkat Pada Awak Media
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya telah bertemu dengan pelaku yang bernama Nyoman.
“Maka dari itu, saya mencabut laporan yang sudah saya buat. Ini merupakan langkah yang perlu kita teladani, saling memaafkan,” ujar Fonda Tangguh selaku pelapor, dikutip pada Senin (1/8/2022).
Sebagai informasi, Nyoman ditangkap karena mengubah biodata Fadil di laman Wikipedia. Penangkapan dilakukan setelah adanya laporan dari organisasi masyarakat (ormas) bernama Sobat Polri Indonesia.
Laporan terkait dugaan penyebaran berita bohong terhadap Irjen Fadil Imran itu teregister dengan nomor LP/B/3806/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.
Biodata Fadil Imran dalam situs Wikipedia disunting oleh Nyoman dan ditambahkan keterangan terkait dugaan penerimaan suap dalam penanganan kasus kematian Brigadir J.
“Ini sangat, sangat enggak baik, enggak bagus ini. Informasi liar yang akan menimbulkan opini publik yang enggak jelas,” kata Fonda kepada wartawan usai membuat laporan ke polisi, Selasa (26/7/2022).
Dalam situs Wikipedia, tercatat telah terjadi dua kali penyuntingan artikel terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022 oleh akun anonim.
Artikel yang menjelaskan soal latar belakang kehidupan Fadil ditambahkan dengan kalimat yang menyatakan Fadil diduga menerima suap dari Irjen Ferdy Sambo.
Nyoman sendiri mengaku tidak pernah mengetahui sosok Fadil sebelumnya.
Nyoman mengambil kesempatan mengubah profil Fadil, buntut adanya kasus kematian Brigadir J.
“Sebelumnya saya tidak tahu persis bagaimana profil dari Bapak,” kata Nyoman.
Mendengar alasan Nyoman, Fadil pun hanya tersenyum dan seolah tidak ingin membesar-besarkan permasalahan tersebut.
Bagi Fadil, beredarnya hoaks tentang pejabat publik, termasuk dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi.
(Red)