MediaKompasnews.Com – Labuhanbatu,SUMUT – Kata Pepatah mengatakan” Dimana Ada Kemauan Disitu Jugalah Ada Jalan” Hal itu memang tidak bisa disanggah, sebagai mana yang dialami Junaidi SP MP walaupun usianya sudah 54 tahun tetapi dia masih bisa meluangkan waktunya untuk mengikuti kuliah mengambil gelar kedoktoran.
Junaidi lulus mengikuti ujian tertutup program Doktor (S3) Ilmu Pertanian dari Program Pascasarjana Universitas Medan Area (PPs UMA). Setelah dirinya berhasil mempertahankan desertasinya berjudul Model Keberhasilan Kinerja UKM Program Kemitraan Pada PTPN 3 dan menjadi alumni pertama angkatan 2020.
Ujian tertutup sidang promosi doktor dipimpin Direktur PPs UMA Prof. Dr. Retna Astuti K, MS dengan Ketua Tim Penguji Prof Dr. Ir. Yusniar Lubis M.MA, Promotor Ketua Program Studi Ilmu Pertanian PPs UMA Prof Ir Zulkarnain Lubis MS, Ph.D dan Co-promotor Prof Dr Retna Astuti K, MS dan Dr. Ihsan Effendi, SE, MSi serta penguji lainnya Prof Dr. Assad MSi, Prof Dr. Bukhari Sibuea MP, Dr Syahbuddin Siregar MP, Dr Akbar Siregar MSi, di ruang kuliah promosi Gedung Pascasarjana UMA Jalan Sei Serayu Medan, pada Rabu (11/1/2023) yang lalu.
Junaidi mengambil sumber informasi dan bahan dari seluruh mitra PTPN 3 seperti distrik Labuhanbatu I, II, III, distrik Asahan, distrik Deliserdang I, II dan Medan yang merupakan mitra binaan PTPN 3. “Saya berkeyakinan bahwa pola kemitraan PTPN 3 dengan UKM akan lebih baik dan terus berhasil,” ujar GM Distrik Labuhanbatu I PTPN 3 yang juga pernah menjadi Managar Sawit Sapi di unit Kebun PTPN 3 Sri Pamela dan Kebun Tanah Raja yang merupakan jabatan perdana menjadi Manager.
Pria kelahiran di Galang, 6 Juni 1868 yang kini berusia 54 tahun yang merupakan alumni S1 dari UISU, S2 dan S3 dari UMA ini mengharapkan gelar doktor ini menjadi prestise agar meningkatkan pendapatan masyarakat dan terus mengembangkan UKM di PTPN 3.
“Saya bersyukur bisa tamat program doktor selama 3 tahun. Walaupun ada kendala namun dengan komunikasi, konsultasi dan koordinasi baik internal PTPN 3 serta dukungan dari dosen pembimbing di PPs UMA semuanya dapat teratasi dengan baik,” ujar Junaidi yang juga pernah menjadi Manager di Kebun Dusun Hulu,Kec.Ujung Padang,Kab Simalungun seraya menyampaikan terima kasih terkhusus kepada istri tercinta, anak dan menantu, doa orang tua dan keluarga, rekan kerja dan sivitas akademika UMA.
Sementara itu promotor Prof Zulkarnain Lubis mengatakan, UMA memberikan kemudahan agar mahasiswanya bisa meraih gelar doktor hanya 3 tahun. “Kita mengelola pascasarjana UMA ini dengan hati, membangun kualitas yang bagus tanpa dimudahkan tetapi diperlancar,, membangun komunikasi, kepedulian dan kasih sayang dari pembimbing,” ujarnya.
Lanjutnya, Junaidi merupakan mahasiswa penerima hibah penelitian bersaing program S3 Dikti sebesar Rp 46 juta lebih dan terbukti mampu menyelesaikan studinya dengan cepat dan PPs UMA merasa bangga karena telah menamatkan alumni program doktor,ujar Zulkarnaen Lubis.
(Eddi Gultom)