Mediakompasnews.Com – Banyuwangi Jawa Timur. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menerima sebanyak 5 pasien kejiwaan karena depresi pada kontestasi Pemilu 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat menuturkan pada awak media tercatat 5 orang pasien kejiwaan yang melakukan konsultasi akibat dari ketatnya persaingan dalam pemilu. Namun, kelima pasien itu, bukan dari kalangan calon legislatif, melainkan dari Tim Sukses (Timses) yang diduga gagal membawa calon pemimpin usunganya dalam mendapat banyak suara.
Amir menambahkan, bahwasanya dari kelima pasien tersebut tidak ada satupun caleg gagal, justru dari kesemuanya itu adalah timses dari caleg yang suaranya kandas.
“Ada 5 orang yang melakukan konsultasi,” jelasnya, Kamis (22/02/2024).
Kelima Timses tersebut, dijelaskan oleh Amir, telah banyak berjuang dengan susah payah serta mengeluarkan energi untuk mengusung calegnya agar mendulang suara sebanyak mungkin.
“Dia memang anggota Timses yang sudah berjuang dan bersusah payah mengeluarkan energi banyak untuk memenangkan caleg usunganya,” kata Amir saat ditemui awak media
5 pasien kejiwaan tersebut, Amir menjelaskan, masih dalam tahap depresi ringan. Untuk itu pasien tersebut hanya butuh mendapatkan konseling dan pengobatan menjalani rawat jalan.
“Untuk tahap pertama kita lakukan konseling, kalau itu Anxiety Disorder dan Depressive Disorder cukup konseling. Hanya kadang kita perlu pengobatan untuk memberikan penenang atau tambahan terapi,” jelasnya
Hanya saja, pasien tersebut akan disarankan untuk rawat inap jika dari hasil diagnosa dinyatakan bahwa depresi berada di tingkatan sedang hingga berat. Meski tergolong ringan, tenaga medis dipastikan akan terus melakukan pendampingan dan mengawal hingga pasien betul betul dinyatakan pulih
Saat ditanya terkait potensi penambahan jumlah pasien, Amir masih akan menunggu laporan dari Tim Kesehatan Jiwa Masyarakat (TKJM) yang telah dibentuk saat awal pelaksanaan pemilu.
“TPKJM kita minta aktif untuk merespon peningkatan kasus kesehatan jiwa,” pungkasnya
( M. Supriyanto )