Mediakompasnews.Com – Banyuwangi – Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia kesehatan di Kabupaten Banyuwangi. YABHYSA, salah satu organisasi non pemerintah di Banyuwangi yang berdiri sejak tahun 2020, selama 3 tahun ini dikenal dalam gerakan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC). Yayasan ini aktif melatih dan membina kader TBC dalam deteksi dini, penemuan kasus, hingga pendampingan pasien.Minggu, 12 November 2023.
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023, YABHYSA bersama kader TBC binaannya membagikan bantuan sosial berupa paket sembako dan uang tunai kepada pasien TBC kurang mampu di 10 titik wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Titik tersebut tersebar di 9 kecamatan yang berbeda, yaitu Kecamatan Glagah, Genteng, Muncar, Tegalsari, Siliragung, Licin, Wongsorejo, Blimbingsari dan Srono. Hal yang menarik dari bantuan sosial ini yaitu, dana yang digunakan merupakan hasil donasi dari tim dan kader TBC YABHYSA itu sendiri
“Jadi setiap bulan, YABHYSA memberikan reward berupa uang kepada kader binaan kami. Nominalnya berbeda-beda, sesuai dengan kinerja kader di lapangan. Uang inilah yang disisihkan kader untuk sedekah, yang kami namakan tabungan pahala,” tutur Yulia Putri Rahmida pada media pengelola program YABHYSA Peduli TBC yang akrab disapa Putri.
Salah satu kriteria penerima bantuan yaitu pasien kurang mampu dan masih menjalani pengobatan TBC. Dukungan ini diharapkan dapat memotivasi pasien agar bersemangat menyelesaikan pengobatan TBC hingga sembuh.
Pengobatan TBC sendiri terkenal lama, durasinya minimal 6 bulan. Bahkan ada yang mencapai 2 tahun. Kegiatan ini menandai komitmen dan konsistensi YABHYSA dalam menjalankan salah satu misinya, yaitu upaya pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan hidupnya
Menurut Putri, tabungan pahala ini pertama kali diusulkan oleh dirinya dan disambut sangat baik oleh para kader yang memang berjiwa sosial tinggi. Akhirnya, kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh YABHYSA dengan melibatkan kader dari awal hingga akhir proses. “Kader berdonasi secara sukarela. Kader pula yang mengajukan pasien calon penerima bantuan sosial di wilayah kerjanya. Mereka juga yang membelanjakan dana tersebut kemudian menyalurkan ke pasien,” pungkas nya.
( Moch Supriyanto )