Jumat, Oktober 3, 2025
  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja
Media Kompas News
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik
  • Login
No Result
View All Result
Media Kompas News
Home Berita Utama

Aruh Adat Pemujaan Goa Tama Luang Bangkalaan Dayak

by Admin2
Januari 23, 2024
in Berita Utama, Budaya
0
0
SHARES
17
VIEWS

Mediakompasnews.com – Kab. Kotabaru – Aruh Adat Pemujaan Tama Luang dilaksanakan di Balai Adat Bangkalaan Dayak Kecamatan Kelumpang Hulu Kotabaru Kalimantan Selatan, Rabu (24/1-24).

Menurut keyakinan Datuk Nenek Moyang Orang Dayak terdahulu sebelum “Gua Tama Luang di zaman itu dikuasai oleh Orang yang tak dapat dilihat (Halus, Orang Gaib) dikatakan pada zaman itu selalu dilaksanakan pemujaan yang dipersembahkan jadi Korbannya adalah manusia: makanya Datuk Nenek Orang Dayak tidak bisa mengambilnya.

Related posts

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Rutan Kelas I Tangerang

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Rutan Kelas I Tangerang

Oktober 1, 2025
Brigjen Suhendri Pimpin Bintek Pengamanan DPSP di Wilkum Polda NTB

Brigjen Suhendri Pimpin Bintek Pengamanan DPSP di Wilkum Polda NTB

Oktober 1, 2025

Terjadilah perjanjian agar Gua Tama Luang itu diserahkan pada Datuk Nenek Moyang Orang Dayak, dengan syarat agar melakukan Pemujaan setiap tahunnya Syarat yang sudah disepakati dengan Raja

Pertama yang dimintanya ibaratkan Manusia seperti Kisah Nabi Ismail yang dikorban oleh Ayahnya Nabi Ibrahim AS, yang didudukkan di Kursi Emas, tiba saatnya Ismail mau dikorbankan maka diganti Allah. SWT, (Tuhan YME) seekor Kibas ( Kambing )

Baca Juga :  Presiden bersama Para Menteri Makan Nasi Goreng hingga Mi Godog di Tengah Alam IKN

Makanya setelah diserahkan pada Datuk Nenek Moyang Orang Dayak, tadinya persembahannya adalah manusia maka diganti dengan Hewan Kambing sebanyak 3 ekor 1 Kambing jenisnya laki-laki dan 2 Kambing yang Betina.

Kemudian 1 Kepala Kambing yang jenisnya Laki-laki dipotong dan Kepalanya di berikan pada Gua Tama Luang ditaruh dibawah sangkar dan 1 lagi Kambing Betina ditaruh diatas tongkat, 1(satu) lagi Kambing betina ditaruh ditempat mangkok dan itu dimasak dengan masakan Over lalu ditaruh tempat Talam yang sudah diperaiapkan menjamu Tamu yang tidak lihat oleh secara kasat mata.

Pada saat pemujaan dipersiapkan sesajen 40 macam makanan, guna menjamu Roh-roh Datuk Nenek Moyang kepercayaan Orang Dayak yang ada mendiami Bangkalaan Dayak.

Namanya Gua Tama Luang itu isinya Burung Sarang Walet, jadi Gua Tama Luang itu diapit diselah-selah gunung yang letaknya di Bangkalaan Dayak yang saat ini dihuni penduduk asli keturunan Dayak yang meliputi hingga sampai Gunung Meratus.

Baca Juga :  Alexander Kilikily Umboh, S.H., CLS. Resmi Jabat Ketua LMPP Markas Daerah Dki Jakarta

Singkat cerita karena Raja itulah merupakan keturunan Islam, maka tidak dibenarkan melakukan Pemujaan, Sang raja menyerahkan pada Nenek Datuk Orang Dayak, jadi turunlah sampai keanak cucu yang ada.

Dengan rasa syukur makanya setiap tahunnya dilaksanakan pemujaan dengan sesajen makanan yang sudah dipersiapkan untuk dipersembahkan pada Roh-roh Datuk Nenek Moyang hingga sampai sekarang.

Adapun makanan sesajen dibuatkan sebanyak 40 macam masakan pertama tadi Kepala Kamping sudah dimasak, ada wajik Ketan, tatauk, kepala datu, cucur, sapang, usus ayam, atau berupa binatang, surabi, cucur,

Kalau Lanting itu penyerahannya lewat Lanting itu dilarutkan sampai kemuara laut hingga sampai kepusaran air, termasuk telur, makanya ini diberi nama penyerahan kepada Raja.

Sedangkan kepala kambing tadi dimasak Opor lalu disajikan dibuat dalam mangkuk dan itu tetap dipersembahkan pada Raja tadi, jadi terkait batandik itu dimulai duduk hingga batandik mengelilingi ancak memanggil para Leluhur, Ruh-ruh Datuk Nenek Moyang agar hadir.

Baca Juga :  Polisi Sita 30.257 Butir Obat Terlarang dari 14 Tersangka di Tangerang, Terancam 12 Tahun Bui

Kalau Aruh dilaksanakan 6 malam ada tempatnya itu merupakan kewenangan Raja, dari kewenangan Raja tadi lalu diaerahkan keorang Dayak, karena Raja tidak bisa melakukan Aruh atau pemujaan dikarenakan Raja tadi itu agamanya Islam, diambillah oleh Orang Dayak dan ini dilaksanakan 3 tahun 1 kali, umpanya Aruh Pemujaan Gua Tama Luang tidak dilaksanakan, maka Orang keturunan yang mengkat Aruh Adat pemujaan kita Orang Dayak ini ada hilang, mati dan gila, karena mengingkari janji kesepakan yang sudah dibuat Raja dengan yang menguasai pertama adanya Gua Tama Luang artinya yang tidak dilihat.

Adapun tempat ini disebut Ancak Besar utusan Orang yang tidak dilihat pada Orang Dayak,kalau satunya ini namanya Sri jawa itu utusan untuk diberikan ke Raja.

Jadi perayaan Puncak Pemujaan Aruh Adat Gua Tama Luang dilaksanakan 4 malam dengan melakukan Pemotongan Hewan Kambing 3 ekor, demikian yang disampai oleh Ketua Adat mewakili Kepala Adat yaitu,” Uni.-
(Run).

Previous Post

Lembaga Anti Narkotika Gelar Penyuluhan dan Sosialisasi P4GN Di Acara Pesta Rakyat Tangerang

Next Post

Malam Puncak Kick Off Metting Tahun 2024 PT Pradiksi Gunatama Tbk “Ayoo Bangun

Next Post

Malam Puncak Kick Off Metting Tahun 2024 PT Pradiksi Gunatama Tbk "Ayoo Bangun

POPULAR NEWS

  • Banyak Kejanggalan Saat Rekonstruksi,Ini Tanggapan Keluarga Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkas Kasus Percobaan Pembunuhan YKR Di Tolak Jaksa 4 Kali, Penyidik Lakukan Rekonstruksi Ulang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Markus Dodo Mengaku Kepala Suku Kekoro Nadida Memalsukan Dokumen Demi Merampas Tanah Milik Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kereen!!! SMAN 2 Bantul, Akan Gelar Panen Karya Projek#3 P5 di Sepanjang Jl. Maliboro.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made, S.IP., M.S.I Maju Sebagai Caleg DPR-RI dari Partai PAN Dapil SULTRA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PAKAIAN ADAT MBAY – OLEH NENEK M.YUSUP

Media Kompas News

© 2023 Mediakompasnews.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik

© 2023 Mediakompasnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In