Mediakompasnews.Com – Kab.Sumenep – Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter, BBM subsidi solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan BBM non-subsidi Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter tentunya akan memicu inflasi yang berdampak pada meningkatnya kemiskinan.Kamis (13/10/2022).
Alasan pemerintah menaikkan harga BBM yang dipicu oleh semakin besarnya beban subsidi dan ketidaktepatan sasaran pemberian subsidi BBM barangkali perlu ditinjau kembali. Jika pemerintah melihat subsidi sebagai sebuah beban, maka tentunya hal ini memang akan terasa memberatkan.
Tetapi jika subsidi dipandang sebagai bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka subsidi tidak akan lagi menjadi sebagai sebuah beban bagi pemerintah.
Kesuksesan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam hal ini akan bisa dilihat dari seberapa besar subsidi yang dikucurkan oleh pemerintah. Dan, sebaliknya, rakyat akan melihat sejauh mana kemajuan pencapaian kinerja ekonomi pemerintah dari seberapa besar subsidi yang dikucurkan oleh pemerintah kepada mereka; semakin besar, maka semakin sukses pencapaian kinerja ekonomi pemerintah yang berkorelasi erat dengan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Kemampuan pemerintah untuk menyediakan harga BBM yang ramah di kantong akan menjadi salah satu bukti kesuksesan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Tentuntanya Masyarakat Kalianget kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Warga kalianget bernama ibu haryati ibu Susmiati yang merupakan warga kalianget, ia menjelaskan dirinya sangat merasa terbantu dengan adanya BLT BBM.
Sebaliknya ketika pemerintah justru melihat subsidi sebagai sebuah beban yang memberatkan perekonomian negara, maka pemerintah akan berusaha untuk menekan pengucuran subsidi sekecil mungkin akan terbantukan dengan BLT BBM tersebut yang sudah dirasakan oleh masyarakat sumenep, dan masyarakat kalianget.
Dari keterangan Ayieng LPPK ” di sisi lain alasan ketidaktepatan sasaran pemberian subsidi yang kerap dijadikan alasan oleh pemerintah untuk menaikkan harga BBM bisa jadi merupakan upaya pemerintah untuk membatasi masyarakat dalam menikmati keberhasilan kerja pemerintah dalam bidang ekonomi. Padahal dengan semakin banyak masyarakat yang menikmati subsidi BBM, maka kesuksesan pemerintah dalam bidang ekonomi akan lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat,” tuturnya.
(NYD)