Mediakompasnews.Com – Meranti Riau – Abrasi yang disebabkan oleh fenomena alam, yaitu gelombang pasang yang setiap harinya setiap menggelora di sepanjang pantai di Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, sudah dalam tahap yang sangat kronis dan mengkuatir kan.
Pulau yang berada pada kategori 3T (terluar, terdepan, dan termiskin), bahkan termasuk dalam Lokasi Prioritas (LOPRI), di Kabupaten Kepulauan Meranti ini yang memiliki beberapa kota Kecamatan di pulau rangsang ,kini dalam kondisi yang sangat mencemaskan , seperti pada daerah Kecamat an Rangsang Pesisir yang memiliki 12 Desa kini terancam punah, karena setiap tahunnya diperkirakan 5 sampai 10 meter daratannya ambruk menjadi lautan oleh sebap abrasi, Hal itu terjadi disepanjang bibir pantai pada enam (6) Desa, di Kecamatan Rangssang Pesisir , diantaranya Desa Tanah merah, Desa Sondei, Desa Tengayun Raya, Desa Bungur, Desa Telesung, dan Desa Tanjung Kedabu.
Salah seorang tokoh masyarakat tionghua Kimcai yang tinggal di Duasun 2 helong Desa Telesung, saat di temui media ini beberapa waktu lalu, ianya mengatakan.
” kami memang sudah lama pak tinggal di Dusun ini ,sehari harinya kami berkerja sebagai Nelayan, kalau kemaren masih banyak warga yang tinggal di sini, namun kini sudah berangsur pergi meninggal kan kampung ini karen alasan takut abrasi yang menimpa tempat tinggal mereka” terang Kimcai
Dikatakanya “kalau bisa pak tolong dicari solusi agar kondisi kami yang tinggal di sini bisa tenang hidup karena kami tidak ada tempat lain sebagai tempat tinggal kami lagi kecuali tempat ini sebagai warisan nenek moyang kami” Papar kimcai.
Hal senada juga disampikan oleh Kepala Desa Telesung Syamsudin kepada wartawan dikediamanya kamis, (9/12/2023)
Memang masalah abrasi pulau rangsang ini buka lah sebagai raasia umum, bahwa terkait Abrasi yang membuat masyarajat nya mengeluh,
terutama di Desa Telesung memang merupakan hal yang sangat sulit.
“soal abrasi ini memang merupakan hal yang sangat sulit untuk di bahas yang jelas saya sangat berharap terhadap pemerintah terutama Kabupaten maupun Propinsi Riau apalagi pihak Pemerintahan Pusat perlu adanya perhatian serius dalam penyelamatan pulau terluar dan terdepan bahkan termiskin ini” ternag Syamsudin.
Ditambahkanya bahwa kami atas nama Pemerintah dan tokoh masyarakat di Desa ini sudah sepakat
“saya atas nama Pemerintah Desa bersama semua elemen tokoh masayarakat, sudah sepakat dan sangat mengharap kan adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat terhadap permasalahan yang menjadi isu strategis terhadap pulau terluar”. Dikatakan Syamsudin ketika itu
Selain Abrasi, Syamsudin juga mengatakan pentingnya sarana dan prasarana di pulau terdepan ini, terutama dikecamatan Rangsang Pesisir juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan, karena masyarakat yang mayoritas sebagai Neayan dan petani sangat rentan dengan sarana angkutan sebagai penunjang perekonomiannya.
Masyarakat yang pada umumnya sebagai Nelayan dan petani sangat rentan dengan sarana transportasi, yaitu sebagai alat angkutan pemasaran mereka, hal ini juga menjadi persoalan serius di Kecamatan ini, karena sebagian besar jalan disini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, Tambah Syamsudin lagi.
penanganan dampak Abrasi harus ada campur tangan Pemerintah Pusat, ini mengingat ketidak mampuan APBD Kepulauan Meranti.
“Kita berharap dukungan dana dari pusat dalam upaya penangulangan dampak abrasi, karena tidak akan mampu jika hanya mengandalkan APBD” jelas Syamsudin .
Camat Rangsang Pesisir, ketika ingin di konfermasi ternyata tudak brtada di tempat .
Memang madalah abrasi ini merupakan masalah besar di Kecamatan Rangsang Pesisir ini , masalah ini tidak bisa kita anggap sepele karena menyangkut keaman masyarakat di desa yang terdampak oleh abrasi tersebut. (zaini. M)