Sabtu, Agustus 16, 2025
  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja
Media Kompas News
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik
  • Login
No Result
View All Result
Media Kompas News
Home Berita Utama

Minta di Tutup, Tempat Wisata Pantai Woong, Ramai Tak Beri Akses Warga Setempat

by Admin2
April 29, 2023
in Berita Utama, Kabupaten Serdang Bedagai, Sorotan
0
Minta di Tutup, Tempat Wisata Pantai Woong, Ramai Tak Beri Akses Warga Setempat
0
SHARES
13
VIEWS

Mediakompasnews.com – Serdang Bedagai – Mediasi yang digagas oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (For Kopimcam) Pantai Cermin, antara pihak Woong Rame dan warga Desa Kota Pari di kantor Desa Kota Pari kecamatan Pan tai Cermin, boleh dikatakan hanya temu silaturahmi saja, Kamis (27/4/2023).

Dipimpin Camat Pantai Cermin, H. Tambunan, Kapolsek AKP M. Tambunan, Danramil 07/PC,Kapten Inf JP.Girsang dan Kepala Desa Kota Pari serta dihadiri Kapolres Sergai diwakili Kasat Intelkam AKP Siswoyo, Kades Abdul Khair pada intinya meminta kepada warga desa agar menyampaikan uneg-unegnya, dengan dasar tidak merugikan satu dan yang lain.

Related posts

Yayasan Budi Mulya Abadi Meriahkan HUT RI ke-80 di Banyuwangi

Yayasan Budi Mulya Abadi Meriahkan HUT RI ke-80 di Banyuwangi

Agustus 16, 2025
Ustadz H. Jamil Terpilih Pimpin DKM Masjid Jami Daarul Ma’mur, Pemilihan Berlangsung Demokratis

Ustadz H. Jamil Terpilih Pimpin DKM Masjid Jami Daarul Ma’mur, Pemilihan Berlangsung Demokratis

Agustus 16, 2025

Diawali dengan salah seorang tokoh masyarakat di desa Kota Pari, Syahril mengutarakan kalau pihak Managemen Woong Rame yang sekarang ini tidak pe duli dengan lingkungan perusahaannya yang berada di Kota Pari.

“Jangankan memberikan bantuan atau partisipasi, malahan warga desa saja yang mau masuk ke lokasi Pantai Woong Rame, disuruh bayar macam pengun jung biasa. Inikan aneh, tanah dimana dia dilahirkan dan dibesarkan untuk dipijak saja harus membayar kepada orang yang bukan warga desa sini. Kebijakan ini tidak macam Managemen yang lama, makanya hal inilah yang menyulut emosi warga ditambah jawaban pihak pengelola yang seenaknya saja,” papar Syahril.

Baca Juga :  Kasatpol PP Kota Tangerang Segel Tower BTS Milik PT Gihon, Sita Genset dan Takel Pekerja

Kalaupun alasan pengelola, lanjutnya warga harus menunjukkan KTP sebagai bukti warga disini, ini bukan solusi yang benar, imbuhnya dengan nada tinggi.

“Masakan mau main aja kepantai dekat rumahnya harus bawa KTP ?, harusnya pengelola mempekerjakan salah seorang warga desa disini dibagian depan, jadi dia bisa kenal dengan warga desanya sendiri yang ingin masuk ke pantai. Kita berusaha di kampung orang, tapi kita tidak mau kenal dengan warga dimana kita berusaha, apakah ini adab atau etika yang benar,” tandasnya.

Ijal (22) salah seorang pemuda yang awalnya menjadi pemicu masalah, saat itu melampiaskan kekesalannya “Dirinya kemarin itu mau masuk ke pantai, karena ada kawannya dari Medan sudah berada didalam. Saat mau masuk gerbang, diri nya ditahan oleh penjaga gerbang dan ketika dijelaskan kalau dirinya warga desa disini, sang petugas bersikukuh kalau harus membeli tiket masuk seper ti pengunjung yang lain,” jelas Ijal.

Baca Juga :  PalmCo Regional 3,PTPN IV Pks Sei Rokan Salurkan CSR Anak Yatim Di Masjid Baiturrahim Pks Sei Rokan Desa Pagaran Tapah

Tentu saja hal ini ketika diberitahukan kepada warga yang lain, menjadi emosi dan memicu aksi yang sempat menutup akses jalan masuk ke lokasi Woong Rame.
Walaupun kemarin itu sempat diredam oleh Forkopimcam Pantai Cermin, dan rencana nya mediasi akan berlangsung hari ini (Kamis 27/4/2023), tetapi karena pihak Pengusaha bernama Awi tidak hadir, makanya walaupun Manager yang mengaku mampu mengambil keputusan nyatanya, hanya sebatas pekerja juga.

Abdul Rajab sebagai Manager Woong Rame kembali berkilah, “Kalau kemarin itu hanyalah salah persepsi saja atau salah penyampaian, tapi itu sesuai aturan perusahaan,” katanya berdalih.

Walaupun dirinya berusaha dengan nada membujuk, pertanyaan dari Syahril tapi Rajab tidak mampu menjawab kenapa ada sistem premanisme dari luar di pantai Woong Rame.
Padahal awalnya Rajab mengatakan, sekalipun Bosnya bernama Awi tidak bisa hadir, tapi dirinya bisa mengambil keputusan atau kebijakan.

Nah, ketika dicecar berbagai pertanyaan dari tokoh masyarakat, pemuda dan lainnya dengan kebijakan perusahaan yang saat ini dipimpinnya, malah jawabannya lari ke utara dan barat.

Baca Juga :  Kapolres Subang berikan materi wawasan kebangsaan dan Bela Negara di SMA Astha Hanas Binong

Bahkan, Kepala Desa Abdul Khair menceritakan kalau dirinya pernah dihadang orang dipintu masuk pantai Woong Rame, dan diharuskan membeli tiket masuk.

“Saya yang punya wilayah, kok disuruh yang bukan warga desa disini beli tiket, inikan lucu?.. Artinya, perusahaan ini macam mau berdiri di negara orang lain, sistem ini yang harus dirubah, agar kedepannya tidak ada lagi masalah dan kondusif. Karena pemilik perusahaan tidak ada, maka mediasi ini kita sudahi saja dan anggap ini cuma silaturahmi saja karena, kalau mediasi ini berujung adanya kesimpulan, tentu harus dibuat nota kesepakatan apalagi disaksikan Forkopimcam,” dengan tegasnya Abdul Khair.

Camat, Kapolsek dan Dan Ramil 07/Pantai Cermin, usai pertemuan me ngatakan, “Kalau begini nya jalan cerita nya dan Pengusaha nya nggak bisa datang, untuk apa kami repot-repot hadir. Apalagi dihadiri yang mewakili Kapolres Sergai. Masih banyak yang mau dikerjakan lagi, apalagi pengunjung masih ramai”, tutupnya ketiga penguasa Kecamatan ini.

Penulis : ILB

Previous Post

Cepat Tanggap Polisi Bantu Evakuasi Pemudik Korban yang Kecelakaan

Next Post

Warga Heboh, Dua Unit Rumah di Dusun II Desa Pagar Merbau Galang Dilalap Si jago Merah

Next Post
Warga Heboh, Dua Unit Rumah di Dusun II Desa Pagar Merbau Galang Dilalap Si jago Merah

Warga Heboh, Dua Unit Rumah di Dusun II Desa Pagar Merbau Galang Dilalap Si jago Merah

POPULAR NEWS

  • Banyak Kejanggalan Saat Rekonstruksi,Ini Tanggapan Keluarga Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkas Kasus Percobaan Pembunuhan YKR Di Tolak Jaksa 4 Kali, Penyidik Lakukan Rekonstruksi Ulang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Markus Dodo Mengaku Kepala Suku Kekoro Nadida Memalsukan Dokumen Demi Merampas Tanah Milik Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kereen!!! SMAN 2 Bantul, Akan Gelar Panen Karya Projek#3 P5 di Sepanjang Jl. Maliboro.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made, S.IP., M.S.I Maju Sebagai Caleg DPR-RI dari Partai PAN Dapil SULTRA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PAKAIAN ADAT MBAY – OLEH NENEK M.YUSUP

Media Kompas News

© 2023 Mediakompasnews.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Lowongan Kerja

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Daerah
  • TNI/POLRI
  • Nasional
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Politik

© 2023 Mediakompasnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In