Media Kompas News.Com – Sumbar_ Jumlah hewan qurban masyarakat Kampung Silang Empat,Kenagarian Cubadak Barat,Kec.Dua Koto,Kab.Pasaman tahun 2023 ini menurun, hanya ada empat ekor sapi. Sedangkan ditahun sebelumnya tahun 2022 ada lima ekor sapi dan beberapa ekor kambing.
Demikian menurut Darwin (ayah Ferry) yang setiap tahunnya mem prakarsai sebagai pelaksanaan kurban. Dikatakannya tahun sebelumnya sapi saja sebanyak lima ekor ditambah lagi dengan beberapa ekor kambing.
Dikatakan Darwin, saat ini penyembelihan lembu qurban belum ada pakai panitia hanya kita prakarsai saja,tetapi kedepannya akan kita bentuk kepanitiaannya. Supaya masyarakat yang mau berqurban bisa menyetorkan uangnya ke masjid secara angsuran setiap bulannya,katanya.
Dari lima ekor lembu yang disembelih tahun lalu, satu ekor diantaranya dikirim dan disembelih di Kampung Mangkumang Datar. Sementara empat ekor, disembelih di Masjid Al Muttaqin Kampung Silang Empat. Sebab dikampung Mangkumang Datar itu tidak ada warga yang berkurban,kata Darwin.
Untuk tahun ini penyembelihan empat ekor sapi juga dilaksanakan di Masjid Al Muttaqin Silang Empat yang dimulai pukul 10: 00 Wib.
Sistem berqurban di Silang Empat caranya bisa secara angsur untuk satu tahun,dan ada juga yang membayar kontan sekaligus. Untuk satu ekor lembu dimiliki tujuh orang pequrban.
Pada kesempatan yang sama tokoh masyarakat Silang Empat Epi, mengatakan, bahwa penyembelihan korban tahun ini tidak lagi diperbolehkan sesuka hati orang yang ikut mengerjakan( menetel daging ) untuk mengambil begitu saja daging qurban dan masing masing ada yang membawai pulang kerumah tanpa se ijin orang yang berqurban.
Seperti tahun yang lalu,kata Epi kulit lembu diambil dengan alasan untuk masjid. ” Masak masjid ada bagian kulit, kan enggak mungkin itu, ” ujar Epi. Untuk kali ini akan diawasi secara ketat tidak boleh tukang tetel daging mengambil begitu saja,tegas Epi lagi
Pantauan wartawan di Masjid Al Muttaqin Kampung Silang Empat, Kamis, (29/6-2023) masyarakat setempat ramai menyaksikan aksi pemotongan sapi. Menurut tradisi di kampung ini sapi sebelum disembelih terlebih dulu dipangiri ( disapui air jeruk purut) badan dan kepala sapi, oleh para pequrban.
Mungkin dalam paham warga pequrban agar lembu yang akan dipotong dalam keadaan bersih, sebab ini adalah merupakan sapi yang ber nuansa ibadah. Walaupun badan hewan berlumpur dan berselemak kotorannya, namun dalam pengertian pequrban hewan yang akan disembelih sudah bersih.
Dalam empat kelompok yang berqurban itu adalah, Kelompok 1. Reza Arjil bin Joni Arjil, Dewi Endah Yuliana binti Sunggeng, Riza Larawati binti Sayuti Helmi, almarhum Joni Arjil bin Arjil, Yumna Zaraiah Arjil binti Reza Arjil,Joiji Maika Arjil bin Muhammad Rido Arjil dan Caesa Dila Ariesta binti Reza Arjil.
Kelompok 2. Good And Happy bin Husni Thamrin,Rasda Helmi binti Syofyan ,Rosmawati binti Misran, Des Elida binti Sayuti Helai, Mahdalena binti Muhammad Nur, Eddi Gultom bin Ilyas Gultom dan Galpin Gamal bin Tardiswan.
Kelompok 3. Ali Masran bin Marahuyup, Rosna binti Burahim, Mastiani binti DT Ahim, Ahmad Harianto bin Abdul Sanusi, Bisma Habiani binti Dahlan,Samrin bin Hasim, Abdurrahman bin Safrudin.
Kelompok 4, Reski bin Sofyan, Mimi Sumiarti binti Sukiman, Pipi Susanti binti Sukiman,Ati Karma binti Sidiq,Salma binti Ja’far, Sopiat binti….? , dan Zulkaedah binti Zulkarnain.
Penulis : Eddi Gultom