Mediakompasnrws.com – Bantul – Pelatihan metigasi bencana diberikan kepada anggota FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Abilowo kalurahan Sendangsari Kapanwon Pajangan, Bantul Sabtu 27/5/2023.bertempat di pendopo Kalurahan.
Pelatihan di buka langsung oleh lurah Sendangsari Durori S. Pd M. Pd.I. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, FPRB merupakan salah satu lembaga relawan desa yang berorientasi mengantisipasi dan ikut membantu menangani bila terjadi kebencanaan,dan tentunya selalu koordinasi dengan BPBD dan pemerintah,untuk anggaran tahun ini di gelontorkan dana 17 juta rupiah, guna untuk melengkapi peralatan yang masih perlu di butuhkan,ia juga menyampaikan bahwa kegiatan FPRB bisa di danai dari anggaran Dana Desa(DD)pungkasnya.
Dwi Wantoro Subkor Logistik BPBD Bantul, sebagai narasumber , menyampaikan, bencana merupakan kejadian yang tidak bisa di prediksi kapan akan terjadi, maka dari itu semua relawan, warga dan pemerintah, harus selalu siap, kerena semua menjadi tanggung jawab kita semua,
seperti 17 tahun yang silam, di hari sabtu 27/5/2006, gempa 5,9 SR, mengguncang Bantul,namun semangat warga Bantul yang luar biasa kondisi bisa segera pulih kembali.
Ia juga menambahkan bila terjadi bencana yang berskala kecil di harapkan desa sudah mampu menangani sendiri namun bila di rasa kurang mampu baik dari peralatan ataupun logistik, bisa berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten,maka dari itu kesiapsiagaan baik peralatan maupun personil harus selalu di jaga, contohnya piket jaga baik siang maupun malam selalu siap.
Setiap kejadian bila dirasa personil belum memiliki skill bisa membantu misalnya mengamankan lingkungan kejadian, ataupun jalan, ketika kejadian di tepi jalan,
dan pengurus segera membuat assesment kejadian dan di laporkan ke BPBD. ujarnya.
Untuk persiapan peralatan FPRB Abilowo 75% sudah siyap,tinggal melengkapi dan menambah beberapa alat yang di anggap masih kurang,
“Kita baru memikirkan dan mencoba mengajukan dengan pemerintah kabupaten, yang berkaitan dengan BPJS, karena konco konco FPRB dan Linmas yang merupakan relawan (tidak ada gaji), namun ketika terjadi kecelakaan kerja, siapa nanti yang akan bertanggung jawab?,”
namun dengan demikian bila sudah dapat BPJS ia berharap tidak usah di gunakan, tutur zuchri Saren Satrio, selaku carik Sendangasri.
Di akhir kegiatan Sukarjo selaku ketua FPRB sangat mengapresiasi kegiatan ini serta ucapan terimakasih kepada babinsa dan babinkantibmas, yang selalu mendampingi di dalam setiap kegiatan, baik bencana alam maupun non alam.
“Bencana merupakan kejadian yang tidak di harapkan namun kapan saja bisa terjadi, dan ini merupakan tanggung jawab kita semua, bukan hanya relawan atau pemerintah saja, maka dari itu edukasi kebencanaan juga harus di berikan kepada masyarakat luas, sehingga bila terjadi bencana kita semua sudah siap,” pungkasnya.
Widayat