Mediakompasnews com. – Lebak
– Gawat….! Anggaran Dana Desa Suku Baduy yang setiap tahun digelontorkan oleh Pemerintahan Kabupaten Lebak dan Pusat saat ini menjadi Pertanyaan Publik, Informasi yang di himpun awak media dari warga masyarakat sekitar Desa Kanekes
Menerangkan bahwa Alokasi Dana Desa dan Dana Desa
Kanekes selalu turun dari Pusat
Akan tetapi setelah dikonfirnasi Kepada Kepala Desa tidak ada Kejelasan mengenai Dana Desa
Tersebut.jumlahDana Desa setiap
Turunnya mencapai Rp 2,500.000.000 dua Meliar lima ratus juta rupiah
Namun Realisasi anggaran tersebut tidak
Transfaran Kepada masyarakat suku Baduy
Saat di Konfirmasi Pihak Aparatur Pemerintah Desa Baduy
Mengenai isu-isu dari Warga masyarakat Baduy Pihak Pemerintah Desa Baduy tidak memberikan Keterangan ke media terkait Dana Desa yang sumbernya dari ADD dan DD
Dengan Informasi yang beredar dari Warga Baduy bahwa seandainya benar Anggaran Dana Desa setiap tahun ada Pengalokasiannya kemana..jadi harus jelas
Pemerintahan Desa Kanekes setelah ditemui awak media untuk menanyakan keterangan terkait Dana Desa satupun tidak ada yang memberikan jawaban kemana dan dimana Keberadaan Dana Desa ini katanya.”
Selanjutnya Pengelolaan Anggaran Dana Desa di setiap Desa itu harus di musyawarahkan bersama BPD ( Badan Permusyawaratan Desa) untuk merancang sebuah APBDES di Desa nya lantaran Drap APBDES tersebut adalah Kumpulan Semua Program Desa yang akan didanai oleh Anggara yang di alokasikan Pemerintah Pusat dan Daerah (ADD dan DD)
Apabila Dana Desa yang dialokasikan ke Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak tersebut ditolak oleh warga masyarakat setempat ya kita harus hormati lantaran mereka masih menghargai adat Ulayat di sana ,otomatis Anggaran teresebut Silpa( Sisa Lebih Pagi Anggaran).terangnya.”
Untuk Pengembalian Anggaran yang tidak terpakai itu harus menempuh mekanisme yang jelas dan Itu semestinya diparipurnakan Oleh DPRD Kabupaten Lebak bahwa untuk Desa Kanekes karena masih menggunakan sistem adat berarti tidak mendapatkan anggarkan Dana Desa jelas warga,”
Setelah dibahas bersama DPRD silahkan anggaran itu akan dibalikan Kemana,apa ke Kas Daerah atau Kembali Ke Kas Negara lantaran Pengalokasian Anggaran Dana Desa dimulai dari tahun 2015 sampai sekarang dan Usut tuntas jika itu benar .jelasnya.”
Lanjut Sesepuh tokoh masyarakat adat suku Baduy menyampaikan Kepada awak media
Yang tidak mau di sebutkan namanya ini perlu di usut tuntas kerna dari pihak lembaga adat Kasepuhan Baduy sudah jelas menolak Dana Desa dipemrintahan Desa Kanekes di suku Baduy, namun saya dengar lagi bulan kemarin ternyata Dana Desa masih di salurkan ke Desa kami,Jelasnya.”
Kami berharap pihak KPK segera Lakukan Penyelidikan kasus ini kaerna kami selaku barisan kolot tokoh Baduy tidak mau wilayah kami di buat bahan Korupsi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
Jika itu benar kami minta Kepada pihak APH Penegak Hukum dalam hal ini POLRI jangan Pernah Pilah memilah karena dugaan ini masuk Kategori Korupsi tetap harus segera tindak lanjuti sesuai Prosedur, Apalagi Kepolisian Republik Indonesia Lembaga yang paling dipercaya untuk menyelesaikan Permaslahan yang dapat merugikan Keuangan Negara .
Segera aman kan wilayah kami yang terpencil ini dan kami meminta Kepada Pak Presiden Jokowi tolong informasikan persoalan Dana Desa suku Baduy ini terangkan dan Publikasikan Di media elektronik baik Nasional dan Internasional agar kami seluruh masyarakat bisa tau tentang Dana Desa suku Baduy.
Apakah benar atau tidak Dana Desa di terima lagi atau hanya untuk menutupi Permintaan kami selaku tokoh masyarakat suku Baduy sudah jelas wilayah adat kami tak mau menerima Dana Desa darimanapun lantaran kami selamat aturan adat masih berlaku Kami akan Patuh kepada aturan yang ada dan kami tak akan membangun layaknya Desa lain ujar tokoh masyarakat suku Baduy
Dan kami berharap Kepada Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten tolong jangan di tutupi Dugaan Dana Desa suku Baduy masih tersalurkan
Lalu pertanyaan kami Dana Desa suku Baduy ini kemana atau di simpan dimna kaerna setiap kami
Pertanyakan surat Pengembalian nya tidak pernah di tunjukan dengan jelas.Pungkasnya.”
(CEP)

































