Mediakompasnews.com – Sumenep -Penguatan kualitas guru atau tenaga pendidik untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Sumenep terus dikembangkan. Sabtu, 15/07/2023.
Acara Workshop digelar selama 3 hari yakni dari tanggal 14—16 Juli 2023. bertempat di SMA Negeri 2 Sumenep tepatnya di Jl. KH. Wahid Hasyim III/11 kolor Sumenep / Jl. Dorang No.3 Labeng seng, Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Madura Jawa Timur.
Drs. Sukarman selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumenep langsung membuka acara kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengangkat tema “Merancang Pembelajaran Bermakna Untuk Mencetak Profil Pelajar Pancasila,”.
Kegiatan acara Workshop dilakukan untuk “Penguatan pengembangan dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dan alhamdulillah antusiasme para dewan guru semangatnya sangat luar biasa,” kata Drs. Sukarman selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumenep disela sela kesibukannya kepada media ini.
Selain itu, “Dalam kegiatan Workshop, Sekolah SMA Negeri 2 Sumenep juga mendatangkan dua narasumber yakni dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Bapak Dr. Kusno Mpd, selaku media suara Surabaya dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep yang diwakili Bapak Rusli, Mpd, selaku Kasi SMA,” imbuhnya kepada awak media.
Saya berharap, “Dengan adanya kegiatan ini, semua dewan guru betul betul menguasai dan paham tentang isi yang terkandung dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Dan tidak kalah pentingnya pada proses pembelajaran mampu menerapkan paradigma pembelajaran baru yakni Kurikulum Merdeka,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep yang diwakili Bapak Rusli, Mpd, selaku Kasi SMA memberikan apresiasi atas prakarsa untuk SMA Negeri 2 Sumenep dalam melakukan penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka, sehingga untuk saat ini SMA 2 sudah berada dilevel 2 IKM berubah mandiri.
“Kami berharap untuk SMA 2 selalu melakukan kegiatan ini, kalo perlu tiap semester, karena mungkin banyak hal baru yang perlu diketahui oleh para guru tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, karena itu, belum final yang artinya ini terus berproses sampai betul betul bisa menerapkan Kurikulum Merdeka,” pungkasnya. (Hairul)