Mesiakompasnews.Com – Bekasi – Baksos Pengobatan Alternatif LESBUMI (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) Nahdlatul Ulama bisa digelar di Mustika Grande bersama PRNU (Pengurus Ranting NU) Burangkeng, PRINU Mustika Grande, dan jajaran pengurus RT 15, tepatnya di Blok E, RT 15 pada Minggu, 19 Juni 2022.
Warga sekitar Mustika Grande dan Desa Burangkeng yang datang ke tenda Baksos untuk diterapi begitu antusias menyambut baik gelaran ini.
Mulai terapi gurah tenggorokan dan mata, pegal-pegal dan sendi, saraf mati atau kejepit, terapi tulang, bekam, mengeluarkan toksin, hingga terapi paling unik dan best seller yakni terapi silet tanpa bekas.
Baksos ini hasil kolaborasi Lesbumi NU Kab. Bekasi dengan Lesbumi MWC NU Setu, NU Ranting Burangkeng, dan PRINU Mustika Grande. Kolaborasi ini mudah-mudahan menjadi tradisi yang baik, membawa manfaat dan menjadi khidmah yang diridhai.
Gerakan Syi’ar Lesbumi hari ini memang berbeda, khususnya di daerah Kab. Bekasi. Hal itu sesuai kebutuhan dan tantangan zamannya masing-masing di daerah tersebut. Sebagaimana kaidah fiqh, thagoyyurul ahkam bitaghoyyuril amkinati waladzminati, perubahan hukum sesuai perubahan zaman dan tempat.
Kini, di tingkat lokal khususnya daerah Kab. Bekasi, Lesbumi punya kiprah tersendiri. Tantangannya adalah banyaknya penyakit di era konsumtif sekarang ini. Maka tergeraklah kemudian Gus Rofik, Ketua PC Lesbumi Kab. Bekasi, yang mampu mengobati berbagai penyakit dengan terapi alternatif bersama Ki Sura dan Jajarannya.
Hadir juga Padepokan Silat Indik-Indik dan PSHT menampilkan pertunjukannya untuk meramaikan acara Baksos ini. Dan yang tidak kalah menarik juga penampilan reog yang diperagakan oleh sahabat Deva yang juga pengurus IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama).
Ketua Lesbumi MWC NU Setu, Gus Ferry Priandani mengatakan, semoga kegiatan Baksos ini membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. “Mudah-mudahan dapat juga syi’ar Nahdlatul Ulama, bahwa kehadiran kami manfaat. Meski sifatnya lokal mudah-mudahan membawa manfaat luas”, Tutup Gus Ferry.
“Terima kasih atas partisipasi semua. Semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah, menambah semangat dan solid untuk segenap panitia yang terlibat dalam acara ini,” ujar ketua Panitia Baksos Mustika Grande, Imam Muhyidin.
Sementara itu, Sekjen MWC NU Setu dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Lesbumi dengan Baksosnya mudah2an dapat diterima dengan baik. Karena kehadiran kami memang untuk merangkul semua golongan, mempersatukan, dakwah ramah bukan memecah. Merangkul bukan memukul,” tegas Mulyana.
Gus Rofik sendiri begitu apresiatif dengan respon masyarakat atas Baksos terapi alternatif inj. “Saya sangat berterima kasih, kalau tidak ada warga yang datang justru kami yang nganggur. Maka itu saya yang berterima kasih. Mudah-mudahan dari Lesbumi MWC NU Setu ada generasi yang bisa melanjutkan pengobatan alternatif ini,” ujarnya.
Selain, itu hadir pula ketua PRINU Mustika Grande, Bambang Iswahyudi, PRNU Burangkeng (Dadang Rohmatulloh, Sekretaris), Bimaspol, Club Moge BOI Indonesia yang memberikan donasinya. “Terima kasih semua atas supportnya baik tenaga maupun material,” pungkas Gus Ferry.
(Red/Mulyana)